Saturday, March 31, 2012

Pengganti Gula Untuk Penderita Diabetes

Dulu sekali, menderita diabetes berarti pantang memasukkan bahan yang mengandung gula ke dalam menu makan. Makanan untuk diabetes pun sangat jauh dari kata manis. Terlebih bagi mereka yang memiliki komplikasi hipertensi, makanan tak boleh ditaburi gula maupun garam terlalu banyak. Namun kini penderita diabetes memiliki pilihan lain selain gula untuk menambahkan rasa manis pada makanan. Ada pemanis buatan yang berindeksglikemik rendah yang rasanya mirip dengan gula dengan kalori yang sangat rendah bahkan berkalori nol. Pemanis ini karena memiliki indeks glikemik dan berkalori rendah sangat baik ditambahkan pada makanan untuk diabetes sebagai pengganti gula tebu maupun bagi orang-orang yang membatasi gula untuk kesehatan secara umum.

Pengganti gula bisa berupa pemanis buatan dan pemanis alami. Di Indonesia ada 13 pemanis buatan yang diijinkan penggunaanya dalam makanan yakni aspartam, acesufam-K, alitam, neotam, siklamat, sakarin, sukralosa, isomalt, xilitol, maltitol, manitol, sorbitol, dan laktitol. Pemanis buatan yang diijinkan di suatu negara bisa jadi berbeda dengan aturan dan regulasi yang diterapkan di negara lain. Seperti siklamat yang diijinkan penggunaanya di Indonesia ternyata telah di larang oleh Organisasi Obat dan Makanan di Amerika Serikat karena diragukan kemanananya.

Meski sudah diijinkan penggunaanya, tetap saja konsumsi pemanis buatan harus dibatasi sebab studi tentang konsumsi pemanis buatan dalam jangka waktu yang lama belum banyak dilakukan. Di supermarket sering kali kita melihat minuman yang berlabel sugar free. Namun Anda jangan terkecoh oleh label bebas gula tersebut sebab rasa minuman tersebut tetap manis di lidah dan rasa pahit akan mengikuti.

Ini memang ciri minuman yang menggunakan pemanis buatan. Pemanis buatan di atas disarankan hanya dikonsumsi bagi penderita diabetes. Sedangkan orang yang tak memiliki diabetes lebih baik mengkonsumsi gula pada umumnya dengan jumlah yang dibatasi. Selain berkalori rendah dan bahkan nol, pemanis buatan juga tidak berkonstribusi terhadap rusaknya gigi, tidak seperti pemanis alami.
Jika beberapa pemanis buatan seperti Stevia dan Xilitol telah dibuktikan aman penggunaanya, sirup jagung ternyata disarankan untuk dikurangi.

Meski pemanis buatan berkalori rendah, konsumsinya juga harusnya diimbangi dengan pemanis alami yang dinilai lebih aman.
  • Madu
  • Sirup Maple
  • Gula Maple
  • Agave Nektar
Sekali lagi kata kunci untuk menekan kadar gula darah adalah jumlah penggunaan pemanis. Meskipun Anda telah mengganti gula biasa dengan pemanis alami maupun buatan yang memiliki kalori lebih rendah, pengganti gula ini bukan sulap yang akan menurunkan kadar gula Anda. Jumlah penggunaan tetap harus diperhatikan utamanya pemanis alami pengganti gula sebab kalorinya hampir sama dengan gula. Selalu lihat label dibelakang kemasan makanan atau minuman untuk memastikan total kalori yang terkandung dalam makanan tersebut.



SourCe



Solusi Penyembuhan Diabetes

Kayumanis Penurun Kadar Gula Darah

Pernahkah terpikir oleh Anda bahwa bumbu yang tersedia di dapur Anda bisa jadi sangat bermanfaat? Akhir-akhir ini banyak perdebatan mengenai efek kayu manis terhadap penurunan kadar gula darah. Rupanya tak hanya kadar gula darah, konsumsi kayu manis sehari-hari juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat. Banyak ahli yang mendukung pernyataan bahwa kayu manis bermanfaat menurunkan kadar gula darah, namun tak sedikit pula yang menampiknya. Salah satu penelitian yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan Dr. Richard Anderson dan koleganya untuk menguji efek kayu manis terhadap kadar gula darah, total kolesterol, trigliserida, HDL kolesterol, dan LDL kolesterol.

Penelitian ini melibatkan 60 orang penderita diabetes tipe 2 yang terdiri dari 30 pria dan 30 wanita berusia rata-rata 50 tahun ke atas. Mereka dibagi menjadi 6 kelompok yang dipilih acak. Kelompok pertama mengkonsumsi 1 gr kayumanis per hari, kelompok kedua mengkonsumsi 3 gr, dan kelompok ketiga mengkonsumsi 6 gr kayumanis per hari. Kelompok 3, 4, dan 5 mengkonsumsi kapsul placebo dengan jumlah yang sama dengan konsumsi kayumanis pada kelompok 1,2, dan 3. Hasilnya setelah 40 hari, kelompok yang mengkonsumsi kayu manis turun kadar gula darahnya sebesar 18-29%, trigliserida 23-30%, kolesterol LDL 7-27%. Sedangkan tidak ditemukan HDL kolesterol menunjukkan perubahan signifikan.

Ini berarti mengkonsumsi kayumanis 1, 3, 6 gr per hari bagi penderita diabetes tipe 2 dapat menurunkan kadar gula darah dan resiko komplikasi diabetes yang berhubungan dengan darah tinggi dan jantung. Sedangkan kapsul placebo tidak memiliki efek apapun terhadap kadar gula darah dan total kolesterol maupun LDL kolesterol.Banyak penderita diabetes yang telah mencoba untuk menambahkan setengah sendok teh kayu manis dalam teh saat sarapan selama beberapa bulan dan mendapatkan kadar gula darah mereka turun. Kayumanis telah diteliti dapat meningkatkan metabolisme glukosa. Perlu ditekankan bahwa kayumanis tak akan menyembuhkan penyakit gula Anda, kayumanis hanya dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Tentunya, bukan berarti mengkonsumsi kayu manis Anda bebas mengkonsumsi gula dan karbohidrat. Makanan tetap harus dijaga. Untuk menambahkan kayumanis dalam diet diabetes Anda cobalah ikuti instruksi ini.
  • Selalu konsultasikan pada dokter jika Anda ingin menambahkan ¼ hingga ½ sendok teh kayumanis per hari dalam menu diet Anda. Meski ada banyak penelitian yang menyatakan bahwa kayumanis menurunkan kadar gula darah, tetapi dokter Anda juga wajib tahu tambahan makanan dalam menu diet diabetes Anda.
  • Selalu gunakan takaran yang sama tiap hari untuk menghindari kadar gula yang naik-turun.
  • Gunakan kayumanis bubuk atau batangan. Karena methylhydroxychalcone polymer (MHCP), kandungan utama pada kayumanis yang memiliki efek mirip insulin dan menaikkan kesensitivan insulin, tidak ditemukan pada minyak kayumanis.
Meskipun masih ada banyak perdebatan tentang efek kayumanis, namun tidak ada salahnya untuk menambahkan ¼ - ½ sendok teh kayumanis. Tidak ada efek samping kecuali Anda alergi kayumanis.

Merokok Memperburuk Penyakit Diabetes


Merokok telah lama diketahui berefek negatif terhadap kesehatan manusia. Merokok dapat menaikkan resiko adanya kanker paru dan mulut serta penyakit jantung seperti stroke yang diawali tekanan darah tinggi. Tahukah Anda bahwa merokok juga dapat meningkatkan resiko seseorang untuk terserang diabetes melitus tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak merokok? Hal ini dinyatakan pada artikel yang dirilis oleh JAMA (Journal of the American Medical Association) pada bulan Desember. 

Merokok dan diabetes memang saling terkait sebab merokok dapat menyebabkan diabetes dan merokok akan memperparah penyakit gula seseorang. Bagaimana aktivitas merokok dapat memperburuk penyakit dibetes mellitus Anda? Ini dia penjelasan singkatnya.

Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mencari tahu hubungan antara merokok dengan ketidaknormalan glukosa dalam darah. Penelitian Carole Willi, M.D yang melibatkan 1.2 juta partisipan menemukan bahwa ada keterkaitan langsung antara merokok dengan meningkatnya resiko diabetes. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa merokok tanpa pengaruh aktivitas lain dapat menyebabkan intoleransi pada glukosa atau tubuh tidak bisa lagi menerima glukosa. Resiko terserang penyakit diabetes bagi mereka yang merokok lebih 20 atau lebih batang per hari adalah sebesar 61% sedangkan mereka yang dikategorikan perokok ringan hanya memiliki kenaikan resiko diabetes sebesar 29%.

Lalu mengapa merokok dapat menyebabkan penyakit diabet? Merokok dapat menyebabkan diabetes melitus karena aktivitas merokok sangat mungkin menjadi sebab dari resistensi insulin dan respon yang tidak cukup terhadap sekresi insulin. Sedangkan resistensi insulin adalah penyebab dari seseorang terjangkit diabetes tipe 2. Banyak kemudian penderita diabetes yang merupakan perokok mencari alternatif agar mereka bisa merokok tanpa memasukkan nikotin dalam darah. Alhasil, rokok elektronik menjadi pilihan. Namun, menurut professor Xiao-Chuan Liu, professor kimia dari Politeknik Negeri California, rokok elektronik juga bukan pilihan yang baik karena tetap mengandung nikotin. Satu-satunya cara penderita diabetes yang juga adalah perokok agar diabetes tak semakin memburuk adalah membuang rokok dari menu diet diabetes. Dengan kata lain, berhenti merokok.

Merokok tak hanya bisa meningkatkan resiko seseorang terserang diabetes tipe 2 tetapi juga komplikasi diabetes yang berbahaya. Komplikasi diabetes yang paling mematikan adalah tekanan darah tinggi yang bisa menyebabkan penyakit jantung. Beberapa kandungan rokok dapat merusak dinding pembuluh darah yang mengakibatkan adanya tekanan darah tinggi dan stroke. Disamping itu aktivitas merokok dapat menyebabkan peradangan. Jika peradangan terjadi pada penderita diabetes, peradangan ini akan susah diatasi sehingga penderita diabetes kemungkinan besar harus diamputasi.
Nah sudah tahu kan efek negatif merokok pada penyakit diabetes Anda? Jadi jangan ragu-ragu untuk merancang langkah berhenti merokok sebelum Anda terkena diabetes tipe 2, sebelum penyakit jantung datang bersamaan dengan penyakit diabet, dan sebelum kaki Anda harus diamputasi oleh karena peradangan.

SouRce

Thursday, March 8, 2012

Diabetes Picu Gangguan Pendengaran

Penelitian terbaru mengindikasikan, penyakit diabetes dapat memengaruhi gangguan pendengaran khususnya pada perempuan seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini bisa terjadi jika

gangguan metabolisme tidak dapat dikontrol baik dengan pemberian obat-obatan.

Para ilmuwan dari Henry Ford Hospital Detroit Amerika Serikat, mengatakan bahwa wanita penderita diabetes (usia 60-75 tahun) yang mampu mengontrol gula darah cenderung memiliki

pendengaran lebih baik ketimbang wanita yang  diabetesnya tidak terkontrol .

Penelitian ini juga menunjukkan, gangguan pendengaran secara signifikan lebih buruk pada semua wanita penderita diabetes yang berusia lebih muda dari 60 tahun, sekalipun mampu

mengendalikan diabetes dengan baik. Sementara pada pria, risiko terjadinya gangguan pendengaran lebih mungkin terjadi tanpa memandang usia mereka atau apakah mereka menderita

diabetes.

"Gangguan pendengaran adalah hal yang normal dari proses penuaan untuk semua orang, tetapi kondisi ini bisa lebih cepat terjadi pada pasien dengan diabetes, terutama jika tingkat

glukosa darah tidak dikontrol dengan obat dan diet," kata Derek J Handzo, DO, dari Departemen THT Bagian Bedah Kepala dan Leher di Rumah Sakit Henry Ford.

"Studi kami benar-benar menunjuk pentingnya pasien mengontrol diabetes mereka, terutama dengan bertambahnya usia mereka, terkait kemungkinan terjadinya gangguan pendengaran,"

tambahnya.

Asosiasi Diabetes Amerika mencatat, hampir 26 juta orang di AS mengidap diabetes, dan 34,5 juta lainnya mengalami gangguan pendengaran dengan tingkat yang berbeda-beda.

Tanda-tanda gangguan pendengaran termasuk di antaranya kesulitan mendengar suara latar belakang atau mendengar percakapan dalam kelompok besar, serta sering mengubah volume

radio atau TV.

Wednesday, March 7, 2012

8 Fakta Diabetes pada Pria

Survei yang dirilis American Diabetes Association (ADA) menyatakan, hanya 30 persen pria penyandang diabetes yang memiliki informasi terkait diabetes. Dan hanya 20 persen yang sudah menerapkan pola makan yang sesuai dengan kondisi mereka. Semakin kaya pengetahuan, sangat penting bagi diabetes dan keluarganya dalam membantu mengendalikan penyakitnya.

Inilah fakta yang harus diketahui pria diabetesi untuk memotivasi perubahan perilaku menjadi lebih sehat.

1. Kurang jantan

Penurunan hormon testosteron banyak dialami pria dengan diabetes. diabetes juga merusak pembuluh darah dan saraf yang mengontrol ereksi, sehingga mudah terjadi disfungsi ereksi. Pria diabetesi beresiko mengalami disfungsi ereksi 10-15 tahun lebih cepat daripada pria tanpa diabetes.

2. Pikiran kacau

Pria dengan diabetes beresiko tinggi mengalami depresi ketimbang yang tidak diabetes.

3. Harapan hidup berkurang

Kematian karena penyakit jantung diabetesi sekitar 2-4 kali lebih tinggi daripada yang tanpa diabetes. Harapan hidup pria dengan diabetes lebih pendek daripada perempuan diabetesi.

4. Ancaman kebutaan

Diabetes akan merusak pembuluh yang menjadi saluran gizi bagi retina. Akibatnya, potensi kebutaan karena diabetes retinopati akan lebih besar. Di kalangan orang yang terkena diabetes sebelum usia 30 tahun, pada pria, gangguan retinopati datang lebih cepat daripada perempuan.

5. Amputasi

Kerusakan vaskular juga sering memengaruhi kaki, sehingga lebih dari 60 persen kasus amputasi kaki yang bukan karena trauma disebabkan diabetes. Amputasi terkait diabetes pada pria 1,5 - 2,7 kali lebih tinggi tinggi daripada perempuan.

6. Nyeri
Pada pria diabetesi, gejala berupa nyeri di paha, betis, bokong selama olahraga, kram, perubahan suhu tubuh, sariawan berkepanjangan, bengkak, lebih sering dialami.

7. Demensia

Pria diabetesi lebih beresiko mengalami alzheimer dan bentuk lain dari demensia.

8. Kegemukan

Tak kurang dari 90 persen orang dengan diabetes mengalami kelebihan berat badan.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Toko Herbal Online | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | belt buckles