Apa itu Diabetes?
Apa itu Diabetes?Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis adalah suatu penyekit dimana kadar gula dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Insulin berperan dalam proses penyerapan glukosa ke dalam sel tubuh. Glukosa dalam sel tubuh diubah menjadi energi atau ditimbun sebagai cadangan
Diabetes Lemahkan Tulang
Komplikasi penyakit diabetes tak hanya penyakit jantung, kerusakan ginjal kronik, kerusakan retina yang mengakibatkan kebutaan, kerusakan system saraf, dan kerusakan sel darah, yang dapat mengakibatkan disfungsi ereksi dan luka yang sukar sembuh.
76 Cara Gula Merusak Kesehatan Anda
Kelebihan gula dapat mengakibatkan sejumlah konsekuensi kesehatan yang penting. Berikut adalah daftar dari konsekuensi metabolis yang diakibatkan oleh gula dari beberapa jurnal kesehatan dan publikasi ilmiah lainnya.
Pengobatan Diabetes
Penyakit diabetes di sebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: faktor keturunan, salah pola makan, sering mengkonsumsi yang manis-manis secara berlebihan. Penyebab Penyakit diabetes di sebabkan oleh kadar gula dalam tubuh terlalu banyak sedangkan tubuh manusia hanya memerlukan kurang lebih 200 kadar gula.
Cegah Diabetes dengan Pare
Siapa yang tak kenal pare? Orang sering menghindari sayur satu ini karena rasanya pahit. Meskipun pahit, pare ternyata banyak memberi manfaat untuk kesehatan tubuh. Dengan sedikit trik, pare tetap enak dimakan dan bisa mencegah beragam penyakit.
Obat Herbal Diabetes
Paket Produk Untuk DIABETES :Liquid Chlorophyll Klorofil merupakan molekul kimia yang terdapat pada tumbuhan yang aktivitas utamanya adalah membantu reaksi fotosintesis.Bagi tumbuhan, klorofil diibaratkan seperti darah dalam tubuh manusia. Struktur kimia klorofil pun serupa dengan haemo (sel darah merah). Perbedaan hanya pada inti atom pusat. Klorofil inti atom pusatnya magnesium (Mg), sedangkan haemo inti atom pusatnya adalah besi (Fe).
Thursday, July 26, 2012
Minum Air Putih Jauhkan Anda Dari Diabetes
Monday, July 16, 2012
Pengobatan Diabetes
Monday, July 9, 2012
Cegah Diabetes, Yuk Konsumsi Strawberry
Sunday, July 8, 2012
Lima Hal Yang Memperparah Resiko Diabetes
- Alkohol Alkohol pada prosesnya itu sendiri adalah fermentasi dari gula. Alkohol bila diminum dapat menyebabkan gula darah naik dengan cepat, hal ini dikarenakan alkohol memiliki energi yang tinggi. Pastikan bagi Anda para penderita diabetes untuk menghindari alkohol dari keseharian Anda.
- Stres Ketika Anda dalam keadaan stres, hormon-hormon stres di tubuh Anda akan meningkat hal ini juga akan memicu naiknya kadar gula di dalam darah. Bagi Anda penderita diabetes yang sering mengalami stres, pastikan Anda memiliki beberapa cara untuk mengurangi stres misal dengan latihan yoga yang akan membuat diri Anda serileks mungkin.
- Merokok Merokok dapat memperberat gangguan sirkulasi darah di daerah ujung-ujung tubuh Anda misalnya jari kaki, sehingga dengan merokok dapat mempercepat proses pembentukan gangren bagi Anda penderita diabetes bila mengalami luka.
- Demam Pada saat Anda mengalami sakit demam akibat infeksi, metabolisme tubuh Anda bekerja dengan cepat sehingga hal ini dapat menurunkan kadar gula dalam darah Anda dengan cepat, pastikan Anda bagi penderita diabetes bila dalam keadaan demam untuk terus banyak minum dan makan dengan teratur bersamaan dengan obat yang telah dianjurkan oleh dokter.
- Perjalanan jauh Apabila Anda bepergian dengan pesawat terbang dalam jangkauan yang sangat jauh apalagi sampai melibatkan perubahan zona waktu, sehingga hal ini akan menyebabkan pola makan Anda menjadi berubah sesuai dengan zona waktu di negara yang Anda tuju. Pastikan Anda tetap makan dan mengkonsumsi obat dengan teratur agar gula darah Anda tetap terkontrol dengan baik. Bila perlu Anda atur jenis makanan yang baik untuk diabetes Anda kepada dokter supaya Anda bisa menyesuaikannya dengan yang akan diberikan kepada Anda di dalam pesawat.
Wednesday, July 4, 2012
Pola Makan 3J untuk Penderita Diabetes
Tuesday, July 3, 2012
Ibu Hamil Menderita Obesitas dan Diabetes, Inilah yang Dialami Bayinya
Sebuah studi yang dilakukan para peneliti UC Davis MIND (Medical Investigation of Neurodevelopmental Disorders) Institute di Sacramento, California, Amerika Serikat, menemukan kaitan kuat antara ibu pengidap obesitas, diabetes, atau hipertensi dan kemungkinan melahirkan anak yang menderita gangguan spektrum autisme (ASD) ataupun gangguan pertumbuhan lain. Autis adalah gangguan perkembangan yang mengakibatkan anak mengalami kelambatan dan penyimpangan dari perilaku normal pada hubungan sosial dan interaksi, bahasa dan komunikasi, serta aktivitas fisiknya.
Penelitian yang mencoba mencari hubungan antara kondisi metabolisme ibu dan risiko gangguan perkembang an syaraf bayi itu menyimpulkan bah wa seorang ibu yang kegemukan me miliki kemungkinan 67 persen lebih besar melahirkan bayi autis diban dingkan ibu dengan berat badan normal yang tak menderita diabetes atau hipertensi. Ibu obesitas juga punya peluang dua kali lipat melahirkan bayi dengan gangguan perkembangan yang lain dibanding ibu dengan berat badan normal.
Lalu, ibu yang mengidap diabetes juga punya peluang 67 persen lebih besar untuk melahirkan anak dengan perkembangan lambat dibandingkan ibu yang sehat. Secara statistik, proporsi ibu pengidap diabetes yang mempunyai anak autis memang lebih tinggi dibandingkan ibu sehat walau ang kanya tidak signifikan. Penelitian itu juga mengungkapkan anak autis da ri seorang ibu pengidap diabetes bia sa nya perkembangannya jauh lebih lambat, baik penguasaan bahasa mau pun komunikasi, dibandingkan anak autis yang dilahirkan oleh ibu yang sehat. Lebih jauh lagi, para peneliti juga menemukan kenyataan yang mengejutkan.
Anak tanpa gangguan autis yang dilahirkan oleh ibu yang menderita diabetes juga mengalami kelambatan dalam bersosialisasi dan penguasaan bahasa untuk komunikasi dibandingkan anak sehat yang dilahirkan oleh ibu sehat. Demikian pula, anak sehat yang dilahirkan ibu dengan gangguan metabolisme juga lambat dalam memecahkan masalah, penguasaan bahasa, kemampuan motoris, dan sosialisasi.
‘’Lebih dari sepertiga dari perempuan di Amerika dalam usia subur menderita obesitas dan hampir seper sepuluhnya menderita diabetes selama kehamilan. Temuan kami me ngenai hubungan kuat antara kondisi ibu dan masalah gangguan perkembangan syaraf anak mungkin bisa berdampak serius,’’ kata Paula Krakowiak, kandidat doktor epidemiologi di MIND Institute, dalam situs lembaga riset pe nya kit kelainan syaraf itu.
Krakowiak menegaskan, penelitian ini memang tidak menyimpulkan bahwa diabetes dan obesitas adalah penyebab autisme atau gangguan perkembangan anak yang lain. Namun jelas, obesitas sebelum kehamilan (berat badan lebih dari 90 kilogram) atau penambahan berat badan berlebih selama kehamilan (lebih dari 18 kilogram) terkait erat dengan autisme. Obesitas dan diabetes juga me nyumbang faktor risiko yang signifi kan yang ditunjukkan dengan me ningkatnya kekebalan terhadap insulin dan inflamasi kronis seperti pada kasus diabetes dan tekanan darah tinggi. Inflamasi maternal adalah kondisi gangguan metabolisme pada ibu obesitas atau dengan hipertensi.
Pada kasus diabetes, kadar glukosa ibu hamil yang tak terkendali meng aki batkan janin terpapar pada kondisi gula darah tinggi. Kondisi ini me naikkan produksi insulin pada janin. Akibatnya, janin terpapar kadar hormon insulin tinggi yang memerlukan lebih banyak penggunaan oksigen, sehingga pasokan oksigen ke janin ber kurang. Diabetes juga menyebabkan janin mengalami kekurangan zat besi. Kedua kondisi ini berdampak pada perkembangan otak janin.
Inflamasi maternal memengaruhi perkembangan janin lewat protein tertentu yang diproduksi oleh sel dalam sistem kekebalan ibu. Protein itu dapat menembus plasenta janin sehingga mengganggu pertumbuhan otak janin. ‘’Rangkaian peristiwa akibat tak ter kendalinya kadar glukosa ibu hamil adalah mekanisme biologis potensial yang mungkin memainkan peran menghambat perkembangan janin da lam kondisi ibu mengalami gangguan metabolisme,’’ kata Krakowiak.
Penelitian yang berjudul ‘’Kondisi Metabolisme Ibu dan Risiko Autis dan Gangguan Perkembangan Syaraf Lain’’ itu telah dipublikasikan 9 April lalu dalam Journal of the American Acedemy of Pediatric. Ini merupakan penelitian pertama yang mencoba mencari kaitan antara gangguan perkembangan syaraf anak dan kondisi metabolisme ibu yang tidak dibatasi hanya pada diabetes tipe dua atau diabetes yang terjadi saat kehamilan (gestational diabetes). Penelitian ini juga yang pertama kali memasukkan faktor obesitas dan tekanan darah tinggi, yang mempunyai karakteristik biologis serupa, kemudian dikaitkan dengan tumbuh kembang anak dalam periode tertentu.