Tuesday, February 15, 2011

10 Hal Penurun Seksualitas Pria

KEMAMPUAN seksual pria identik dengan ereksi. Begitu pentingnya kemampuan ini, sehingga banyak hal harus dijaga dan diperhatikan oleh para pria.
Berikut ini beberapa hal yang dapat memengaruhi kemunduran seksual pria, menurut Prof. Dr. Djoko Rahardjo, Sp.BU, dari Sub-bagian Urologi, Bagian Bedah Fakultas Kedokteran UI/RSCM:


  1. Usia. Pria usia lanjut biasanya mengalami keadaan yang disebut andropause. Ini adalah masa di mana produksi testosteron berkurang.
  2. Diabetes. Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah dan merusak saraf, termasuk pembuluh darah ke daerah reproduksi. Inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan fungsi ereksi.
  3. Hipertensi .Tekanan darah tinggi menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi kaku, sehingga lama kelamaan lumen pembuluh akan menyempit. Kejadian ini tidak hanya di bagian pembuluh jantung atau otak, melainkan juga di bagian genital. Akibatnya, aliran darah ke genital berkurang. Gangguan ereksi pun sangat mungkin terjadi.
  4. Kadar kolesterol tinggi .Kolesterol yang terus-menerus tertimbun dalam pembuluh darah menyebabkan mengerasnya dan menyempitnya pembuluh darah. Penyempitan pada penis menyebabkan terjadinya kesulitan ereksi.
  5. Gangguan saraf . Parkinson, kencing manis, stroke, dapat menyebabkan menurunnya fungsi saraf. Akibatnya, aktivitas neurotransmitter berkurang dan menurunkan rangsang saraf. Terjadilah gangguan ereksi.
  6. Trauma. Trauma yang langsung mengenai daerah kemaluan akan merusak korpus kavernosum, saraf, dan pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan gangguan ereksi.
  7. Faktor psikis. Stres entah karena fisik atau psikis mampu melelahkan mental dan menghambat kerja neurotransmitter, sehingga tidak terjadi rileksasi otot polos. Akibatnya, ereksi terganggu.
  8. Penyakit infeksi.Infeksi kronis seperti TBC, HIV, hepatitis mengakibatkan kemunduran kerja neurotransmitter dan penurunan kadar estrogen yang kemudian menimbulkan turunnya libido.
  9. Obat-obatan . Obat perangsang, narkotika, dan beberapa obat penurun tekanan darah dapat mengganggu kemampuan ereksi.
  10. Merokok. Selain dapat memicu kanker paru, juga menyempitkan pembuluh darah.

Buah yang Boleh dan Tidak bagi Penderita Diabetes

PENDERITA diabetes tidak bisa mengkonsumsi sembarang makanan, apalagi yang berhubungan dengan glukosa, karenanya perlu pengontrolan ekstra ketat. Demikian dengan mengkonsumsi jenis buah-buahan. Ada yang boleh dan tidak.
“Walaupun banyak buah yang manis, tapi tidak semua buah mengandung glukosa. Jadi penderita diabetes tetap bisa mengonsumsi beberapa buah,” kata Dr Samuel Oetoro, seperti dikutip detikhealth.com, belum lama ini.
Dr Sam menjelaskan, manis pada buah berasal dari gula buah atau dikenal dengan fruktosa. Tapi memang ada beberapa buah yang mengandung glukosa dan penderita diabetes harus menghindarinya.

Buah yang dianjurkan untuk penderita diabates (kandungan glukosa rendah) antara lain:

  • Alpukat
  • Apel
  • Pir
  • Jeruk

Buah yang harus dipantang bagi penderita diabetes (kandungan glukosa tinggi) antara lain:

  • Duren
  • Pisang
  • Mangga
  • Nanas
  • Sirsak
  • Nangka
  • Sawo

Dari beberapa jenis buah yang boleh dan tidak dionsumsi ooleh penderita diabetes, Dr Samuel Oetoro mengatakan, untuk porsi makan tetap 10 porsi, 10 jenis dan 10 warna per hari.
Tapi untuk penderita diabetes sebaiknya diatur waktu makan buah, misalnya 2 porsi saat makan pagi, 1 porsi sebagai snack, 2 porsi saat makan buah, 3 saat makan malam dan 2 saat menjelang tidur.
Porsi buah yang dimaksudkan bergantung pada jenis dan besar buah. Buah ukuran kecil seperti anggur, stroberi, blueberry 1 porsi sama dengan 5 buah.
Ukuran sedang seperti apel, jeruk, pir, pisang 1 porsi sama dengan 1 buah. Buah ukuran besar seperti semangka dan melon 1 porsi adalah 1 slice dengan potongan sedang.

Inilah 10 Penyakit Modern Mematikan

Gaya hidup masyarakat yang tidak sehat memposisikan penyakit jantung tetap di urutan teratas sebagai penyebab kematian di Indonesia.
Ahli nutrisi dari RS Boromeus Bandung, Dr Johanes Casay Chandrawinata MND SpGK mengungkapkan kenyataan itu di sela kegiatan penandatanganan MoU Kalbe Farma dengan Tipco di Jakarta, Rabu (31/3/2010).
Peraih gelarMaster of Nutrition and Dietics dari Melboune, Australia, itu lantas mengungkap terjadinya tren pergeseran resiko akibat gaya hidup tak sehat. Menurutnya, dalam gaya hidup tradisional tumbuhnya penyakit lebih banyak disebabkan oleh terjadinya malnutrisi dan kebersihan sanitasi. Dalam gaya hidup modern yang ngetren belakangan ini, penyakit lebih banyak disebabkan obesitas, diabetes dan penumpukan kolesterol.
Johanes Casay Chandrawinata yang juga dikenal sebagai ahli penurun berat badan itu menambahkan pergeseran gaya hidup seperti di atas membuat 10 penyakit menjadi pembunuh utama di Indonesia, terutama warga perkotaan. Mau tahu?
Ia merinci ke-10 penyakit itu adalah stroke (19,4 persen), diabetes mellitus (9,3), hipertensi (7,5), TB (7,3), jantung iskesmik (6,5), tumor ganas (5,8), penyakit hati/lever (5,5), NEC (5,3), penyakit jantung lain (5,1),  dan penyakit saluran nafas bawah kronik (4,7).
Sedangkan 10 penyakit pembunuh utama masyarakat pedesaan, menurut dia ialah: strok (16,1 persen), TB (9,1), hipertensi (8,3), penyakit saluran nafas bawah kronik (7,1), tumor ganas (6,6), penyakit hati (6,0), penyakit jantung iskemik (5,6), NEC (5,4), penyakit jantung lain (4,7), diabetes mellitus (4,4). 

13 Juta Orang Idap Diabetes

Departemen Kesehatan mencatat sedikitnya ada 13 juta penduduk Indonesia mengidap Diabetes Mellitus. Lima persen di antaranya atau sekitar 650 ribu adalah anak-anak.
Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Gizi (Persagi), Arum Atmawikarta, diabetes terjadi karena pola hidup tidak sehat. Kurang konsumsi sayur dan buah, banyak merokok, dan jarang berolahraga.
“Kebiasaan merokok terus meningkat. Sekitar 34 persen penduduk usia 35 tahun ke atas mempunyai kebiasaan merokok,” kata Arum dikutip Antara.
Untuk mengubah pola hidup tidak sehat, pemerintah akan membuat masyarakat bisa lebih bergerak aktif dan berolahraga. “Pembangunan sarana olahraga di taman dan fasilitas umum merupakan salah satu implikasi dari program tersebut,” katanya. (hs)

Wednesday, February 9, 2011

Memahami Pengukuran Kadar Gula Darah

Pengujian kadar gula darah pada prinsipnya menerangkan berapa banyak kandungan kadar gula yang terdapat dalam darah yang menjadi bahan pengukuran dengan menggunakan berbagai metode yang masing-masing memiliki standard tersendiri. Ini penting untuk dipahami karena pada kenyataannya akan kita temui banyak cara digunakan untuk mengukur kadar gula darah seseorang sehingga kita harus tahu cara mana yang dipakai dan apa gambaran yang diberikan dari hasil yang didapat dari pengukuran tersebut.

WHO, badan kesehatan dunia yang berkewajiban bersama seluruh anggota di dalamnya untuk menetapkan sebuah standard internasional dalam bidang kesehatan, untuk permasalahan gangguan kadar gula darah ini telah menetapkan beberapa standard penting yang dapat dijadikan patokan umum.


Kenapa WHO begitu perhatiannya terhadap permasalahan gangguan kadar gula darah ini karena menurut hitung-hitungan ekonomi kesehatan, masalah gangguan kadar gula darah ini bisa menimbulkan dampak yang sangat besar bagi kesejahteraan manusia. Bukan hanya karena gangguan kadar gula darah itu sendiri tetapi lebih utama kepada gangguan kesehatan yang dapat menyertai gangguan kadar gula darah yang ada, baik yang muncul secara langsung artinya dalam waktu yang tidak terlalu lama sejak seseorang dikatakan memiliki gangguan kadar gula darah maupun yang baru muncul belasan atau puluhan tahun kemudian.

Aspek lainnya lagi yang mereka khawatirkan dari adanya gangguan kadar gula darah ini adalah keadaan ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan, asal tahu antisipasinya secara baik.
Membahas masalah ini, WHO telah banyak mengajak para pakar dalam masalah gangguan kadar gula darah dari seluruh bagian dunia. Ini penting karena gangguan kadar gula dalam darah ini dapat mengenai semua orang, semua umur dan semua golongan sehinggga penanganannya memerlukan pendekatan epidemiologis atau bahasa gampangnya pendekatan kemasyarakatan.

Walaupun langkah ini telah dilaksanakan akan tetapi dalam beberapa bagian tertentu dari para pakar yang bersepakat untuk merumuskan standard tersebut ada juga yang cenderung untuk mengeluarkan standard tersendiri dengan alasan bahwasanya kondisi yang berkembang untuk komunitas mereka sudah tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sebagai standard oleh WHO sebelumnya.

Hal ini dapat kita lihat pada kebijakan yang diambil oleh ADA (American Diabetes Association) di tahun 2003 dimana mereka mengadakan perubahan standard dan memicu WHO untuk menilai standard yang telah mereka keluarkan sebelumnya. Hal ini terjadi karena memang data ilmiah yang ada menunjukkan telah terjadi pergeseran batas kandungan aman kadar gula darah di masyarakat Amerika. Aman disini maksudnya tidak ada potensi munculnya gangguan kesehatan yang sebab utamanya karena gangguan kadar gula darah atau diduga erat berkaitan dengan hal tersebut.

Supaya juga tidak membingungkan, disini saya pakai istilah gangguan kadar gula darah agar pembaca mengetahui bahwa gangguan kadar gula darah tersebut bukan hanya diabetes. Ada kondisi dimana seseorang mengalami gangguan kadar gula dalam darahnya dan dimasukkan dalam kelompok IGT (Impaired Glocose Tolerance=Toleransi Glukosa Terganggu). Ada juga kelompok IFT (Impaired Fasting Glucose=Glukosa Puasa Terganggu). Ini kaitannya erat dengan penilaian gangguan kesehatan apa yang berpotensi muncul di kemudian hari dan juga penatalaksanaannya. Penatalaksanaan disini maksud saya bukan hanya pengobatannya, tetapi lebih mengutamakan rangkaian tindakan yang dapat mempertahankan kondisi sehat dari orang yang mengalami gangguan kadar gula darah secara optimal.
Apa saja sih yang menjadi ketetapan dari WHO untuk masalah gangguan kadar gula dalam darah ini?
Ada beberapa yang dapat kita jadikan pegangan. Indonesia sepengtahuan saya juga memakai patokan yang sama sehingga penatalaksanaan gangguan kadar gula dalam darah di tanah air juga memiliki pola yang tidak jauh berbeda.


Patokan tersebut adalah :
1. Kriteria diagnosis untuk gangguan kadar gula darah. Pada ketetapan terakhir yang dikeluarkan oleh WHO (Dalam petemuan tahun 2005) disepakati bahwa angkanya tidak berubah dari ketetapan sebelumnya yang dikeluarkan pada tahun 1999, yaitu:

KADAR GULA DALAM DARAH (KONDISI)
NORMAL
DIABETES
IGT
IFG
METODE PENGUKURAN
GULA DARAH PUASA
(FASTING GLUCOSE)
< 6.1 mmol/l
< 110 mg/dL
> 7.0 mmol/L
> 126 mg/dL
atau
< 7.0 mmol/L
< 126 mg/dL
dan
6.1 < X< 7.0 mmol/L
110 < X< 126 mg/dL
dan
GULA DARAH 2 JAM SETELAH MAKAN
(2-h GLUCOSE)
Tidak spesifik. Nilai yang sering dipakai
< 7.8 mmol/L
< 140 mg/dL
> 11.1 mmol/L
> 200 mg/dL
7.8 < X < 11.1 mol/L
140 < X < 200 mg/dL
< 7.8 mmol/L
< 140 mg/dL
(Jika diukur)

Penting juga untuk diingat ketika berbicara angka untuk memperhatikan satuan yang digunakan. Dalam tabulasi diatas WHO mengeluarkan standard dalam 2 satuan yang sering digunakan yaitu mmol/L dan mg/dL. Perhatikan bahwa terdapat penggunaan kata sambung “atau” dan “dan”. Penggunaan kata sambung ini penting untuk menandakan misalnya bahwa untuk menentukan diabetes dapat dengan menggunakan salah satu dari 2 metode pemeriksaan yang ada dan untuk yang lainnya seperti yang disebutkan dalam tabel.

2. Kadar gula darah normal (Normoglycaemia) dikatakan sebagai suatu kondisi dimana kadar glukosa darah yang ada mempunyi resiko kecil untuk dapat berkembang menjadi diabetes atau menyebabkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah.

3.IGT oleh WHO didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang mempunyai resiko tinggi untuk terjangkit diabetes walaupun ada kasus yang menunjukkan kadar gula darah dapat kembali ke keadaan normal. Seseorang yang kadar gula darahnya termasuk dalam kategori IGT juga mempunyai resiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah yang sering mengiringi penderita diabetes. Kondisi IGT ini menurut para ahli terjadi karena adanya kerusakan dari produksi hormon insulin dan terjadinya kekebalan jaringan otot terhadap insulin yang diproduksi.

4. Batas bawah untuk IFG tidak berubah untuk pengukuran gula darah puasa yaitu 6.1 mmol/L atau 110 mg/dL. IFG sendiri mempunyai kedudukan hampir sama dengan IGT. Bukan entitas penyakit akan tetapi sebuah kondisi dimana tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara optimal dan terdapatnya gangguan mekanisme penekanan pengeluaran gula dari hati ke dalam darah.

5. Metode pengukuran kadar gula standard menggunakan bahan plasma darah yang berasal dari pembuluh vena. Plasma darah adalah bagian cair dari darah. Intinya adalah darah yang sudah tidak mengandung bahan-bahan padat lagi seperti sel darah merah hematokrit dan yang lainnya.
Pada alat pengukur gula darah portabel yang banyak terdapat di pasaran, metode mendapatkan plasma dari darah dengan melakukan penyaringan darah yang diambil yang dilakukan oleh strip tempat menaruh sediaan darah yang diambil. Pengukuran kadar gula darah sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah darah diambil dari vena. Pengukuran darah vena dan kapiler pada saat puasa memberikan hasil yang identik pada saat puasa tetapi tidak untuk pengukuran 2 jam setelah makan dimana hasil dari darah kapiler menunjukkan nilai yang lebih tinggi.

6. Ada sebuah metode pemeriksaan kadar gula darah lainnya yang dapat membantu menentukan pengelompokan gangguan kadar gula darah yaitu OGTT (Oral Glucose Tolerance Test = Tes Toleransi Glukosa Oral ). Hal ini penting disebutkan karena :
Tes glukosa darah puasa saja mempunyai nilai kegagalan untuk mendeteksi diabetes yang telah diderita sebelumnya (Tetapi belum diketahui kepastiannya) sebesar 30%

OGTT merupakan metode pengukuran yang dapat mengidentifikasi kondidi IGT secara akurat
OGTT diperlukan untuk memastikan seseorang mengalami gangguan toleransi glukosa yang tidak terdeteksi (dicurigai) dan juga berarti mengeluarkan orang tersebut dari kecurigaan yang ada. Tes OGTT disarankan untuk dilakukan pada seseorang yang memiliki kadar gula puasa 6.1 – 6.9 mmol/L atau 110 – 125 mg/dL untuk menentukan kepastian status toleransi glukosanya.


7. Pemeriksaan HbA1c tidak disarankan sebagai pemeriksaan diagnosis untuk diabetes dan kondisi gangguankadar gula darah lainnya.
WHO juga menggunakan istilah Intermediate Hyperglycaemia untuk menggambarkan kadar gula dalam darah antara normal dan diabetes (IFG dan IGT) karena WHO bermaksud menghilangkan stigma diabetes terhadap orang yang tidak memenuhi kriteria untuk dikatakan memiliki kondisi diabetes dan juga menekankan bahwasanya kondisi Intermediate Glycaemia ini masih dapat kemabli ke kondisi normal.
WHO mendefinisikan diabetes sebagai kondisi dimana terdapat kenaikan kadar gula dalam darah yang berimplikasi menigkatnya faktor resiko terhadap penyakit yang didasari karena kerusakan pembuluh darah kecil dan besar serta berkurangnya kualitas hidup seseorang.
Dari definisi ini, kita dapat mengambil sebuah kesimpulan sederhana bahwa batasan yang dibuat WHO untuk menentukan seseorang diabetes atau tidak mengambil pertimbangan besar kecilnya kemungkinan muncul penyakit pembuluh darah dan jantung dari kondisi kadar gula darah seseorang.
Pada kondisi dimana seseorang memiliki kadar gula darah dibawah batas kadar gula darah diabetes maka orang tersebut aman dari kemungkinan faktor resiko yang dapat timbul senadainya kondisi dia berada di dalam wilayah batas diabetes. Proses ini berjalan dinamis. Diantara kondisi normal dan diabetes sendiri terdapat kondisi naiknya kadar gula darah tetapi belum termasuk diabetes yang merupakan kondisi peralihan. Dapat berkembang menjadi diabetes dapat juga tidak tergantung dari penatalaksanaan yang ada.

Penting untuk diingat juga adalah pengukuran kadar gula darah jangan hanya dilakukan 1 kali dan kemudian tidak ada mekanisme kontrol yang dilakukan. Selalu komunikasikan keadaan kita dengan penyedia layanan kesehatan yang biasa kita gunakan, dalam hal ini dapat berupa dokter keluarga kita atau instansi perawatan yang memang berkompeten untuk melakukan fungsi monitoring.

Dalam memakai alat pengukur kadar gula darah portabel juga harus diingat untuk melakukan kalibrasi secara teratur sesuai petunjuk pemakaian. Mekanisme kerja alat dipengaruhi oleh ketepatan kalibrasi yang dilakukan dan juga penggunaan strip yang sesuai dan berkualitas. Dalam kondisi dimana kita tidak yakin terhadap keabsahan hasil dari alat yang kita gunakan disarankan untuk melakukan pemeriksaan darah vena di instansi yang mampu melaksanakannya.

Mengurangi nasi lebih banyak manfaat kesehatannya

Nasi termasuk sumber karbohidrat yang paling enak dibanding ubi, jagung atau singkong. Makanya tidak heran jika orang Indonesia sangat tergantung dengan nasi. Tapi sebenarnya mengurangi makan nasi lebih banyak manfaatnya.
Jika rencana pemerintah membuat program ‘Sehari Tanpa Nasi’ atau ‘One Day No Rice’ menuai pro kontra, praktisi kesehatan justru melihat banyak manfaatnya buat kesehatan rakyat.

Tapi memang diakui tidak mudah mengubah pola pikir orang Indonesia yang sudah ratusan tahun sangat tergantung pada makan nasi. Sampai-sampai ada istilah ‘belum makan bila tak makan nasi’.

“Saya sangat mendukung bila ada kebijakan seperti itu. Yang kita butuhkan sebenarnya kan bukan nasi tapi karbohidrat. Nah, karbohidrat yang bagus justru ada di singkong, ubi, pisang, jagung, kentang, nasi merah, kacang hijau atau roti gandum. Karbohidrat dari sini malah manfaatnya lebih besar daripada nasi,” terang Dr Phaidon L Toruan, MM, dokter gizi dan pakar hidup sehat dari Jakarta Anti-aging & Executive Fitness Consultant, saat dihubungi detikHealth, Rabu (13/10/2010).

Apa keuntungannya mengurangi makan nasi?
Dr Phaidon menjelaskan salah satu manfaat mengganti kebiasaan makan nasi adalah menghindarkan dari penyakit diabetes tipe 2 (diabetes karena gaya hidup).
Asal tahu saja nasi memiliki kadar gula yang tinggi yang meningkatkan level glukosa dalam darah sehingga bisa memicu risiko terkena diabetes. Dan bagi penderita diabetes harus mengatur kadar gulanya, salah satunya dengan mengurangi makan nasi agar penyakitnya tak kumat.
Nasi putih termasuk karbohidrat sederhana yang mengandung kadar gula tinggi, ketika dicerna akan langsung menjadi energi dengan cepat dan meningkatkan kadar gula darah. Tapi karbohidrat sederhana tidak bisa menyimpan cadangan glikogen.
Sebaliknya jenis karbohidrat seperti ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum, nasi merah merupakan karbohidrat kompleks yang kadar gulanya rendah dan menahan kenyang lebih lama hingga 6 jam.
Karbohidrat kompleks ini bisa disimpan di liver dan otot sebagai glikogen (zat sebelum menjadi glukosa). Jika tubuh kekurangan energi, cadangan glikogen inilah yang akan dipecah menjadi glukosa sebagai sumber energi.
Karbohidrat kompleks mengandung lebih sedikit gula tapi lebih tinggi serat, sehingga justru memberi lebih banyak manfaat, baik bagi wanita, pria maupun anak-anak.

Menurut Dr Phaidon, manfaat karbohidrat kompleks rendah gula lebih bagus ketimbang nasi yaitu antara lain:
  • Bagi wanita

  1. Membuat kulit halus, cantik dan bercahaya
  2. Bebas toksin
  3. Awet muda
  4. Menghilangkan kerutan di wajah

  • Bagi pria

  1. Meningkatkan gairah dan libido
  2. Meningkatkan tenaga, stamina dan keperkasaan pria
  3. Lebih bugar dan lebih bersemangat

  • Anak-anak

  1. Meningkatkan kecerdasan
  2. Meningkatkan kekuatan
  3. Tidak mudah lelah dan sakit

“Kalau pemerintah mengimbau seperti itu, berarti pemerintah mau orang Indonesia jadi cantik, kulitnya halus, kuat dan pintar-pintar,” tambah Dr Phaidon, yang juga pengarang buku ‘Fat Loss Not Weight Loss’.
Dr Phaidon juga mengungkapkan bahwa orang Indonesia harus belajar mengubah anggapan ‘belum makan bila tak makan nasi’.
“Kebanyakan orang Indonesia lebih suka berada di comfort zone, lebih suka makanan enak ketimbang makanan sehat dan berkualitas. Jadi untuk bisa mengubah anggapan itu, harus ada keinginan terlebih dahulu,” jelas Dr Phaidon.
Untuk bisa mengubah anggapan tersebut, Dr Phaidon menegaskan harus ada keinginan. Adanya keinginan juga harus didukung dengan keyakinan, dengan demikian otak akan bereaksi dan mencari cara untuk dapat melakukan perubahan.
“Proses perubahan itu memang tidak nyaman, butuh sekitar 25-30 hari untuk penyesuaian. Penyesuaian yang dimaksudkan bukan tentang respons tubuh, tapi lebih pada selera. Kalau tubuh justru akan bereaksi dengan sangat baik ketika nasi diganti dengan karbohidrat lain yang kualitasnya lebih tinggi,” jelas Dr Phaidon lebih lanjut.
Jadi silakan pilih tetap makan nasi karena enak tapi kurang banyak manfaatnya atau mulai pelan-pelan beralih ke ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum, nasi merah yang memang kurang enak tapi lebih banyak manfaat kesehatannya.

Makanlah Kacang Almond Sebelum kena Diabetes

Penggemar almond kini bisa mendapatkan manfaat ganda dari jenis kacang-kacangan tersebut. Makan kacang almond bisa meningkatkan sensitivitas insulin pada pengidap pre-diabetes sehingga terjauh dari diabetes.
Pre-diabetes merupakan kondisi meningkatnya kadar gula darah di atas normal, namun belum terlalu tinggi untuk disebut diabetes. Karena dipicu oleh obesitas dan gaya hidup yang tidak sehat, kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes tipe-2.
Peningkatan kadar gula terjadi karena sensitivitas insulin berkurang, sehingga gula tidak banyak dimetabolisme menjadi energi. Akibatnya terjadi penumpukan gula di darah yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ vital seperti hati.
Ketika hati yang merupakan organ penting dalam sistem metabolisme sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, secara keseluruhan metabolisme akan terganggu. Peningkatan tidak hanya terjadi pada kadar gula, melainkan juga kolesterol dan asam urat.
Jika kolesterol khususnya kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) meningkat, risikonya adalah gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Dampak paling berbahaya adalah stroke dan serangan jantung.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli di University of Medicine and Dentistry di New Jersey mengungkap diet kacang almond bisa mengatasi gejala awal peningkatan kadar gula darah. Tingkat kesembuhannya cukup tinggi, berkisar antara 90-95 persen.
Penelitian yang baru-baru ini dimuat dalam Journal of the American College of Nutrition tersebut melibatkan 65 orang pasien pre-diabetes. Partisipan dibagi 2 kelompok, sebagian mendapat almond setiap hari dan sebagian lagi tidak.  Konsumsi almond juga menyebabkan kadar LDL berkurang cukup signifikan pada kondisi hiperkolesterolemia.

8 Tanda Diabetes yang Jarang Diketahui

Indikator diabetes atau kencing manis biasanya terlihat dari gejala yang berhubungan dengan kadar gula darah seperti banyak kencing, banyak minum dan banyak makan. Tapi ada lagi beberapa indikator diabetes yang cukup mengejutkan.

Banyak orang yang terkadang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami penyakit kencing manis atau diabetes mellitus, karena memang gejala diabetes terkadang tidak disadari. 

Berikut 8 indikator diabetes yang tidak disadari dan mengejutkan:

1. Ukuran payudara yang besar
Menurut penelitian yang telah diterbitkan pada Canadian Medical Association Journal, perempuan dengan ukuran bra D atau lebih pada usia 20 tahun, 5 kali lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2 (karena gaya hidup). Hal ini karena ukuran payudara adalah faktor yang signifikan dari indeks massa tubuh (BMI).

2. Warna alis
Bila sebagian rambut di tubuh Anda sudah mulai beruban tetapi warna alis tetap gelap, maka Anda harus segera memeriksa kadar glukosa darah. Hal ini karena diabetes dapat menghambat proses rambut alis yang mulai memutih.

3. Bulan kelahiran
Penelitian baru yang telah dipublikasikan dalam American Diabetes Association, menunjukkan bahwa bulan kelahiran memainkan peran dalam perkembangan diabetes tipe 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir di musim semi lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 1. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi peneliti menduga hal ini karena diet ibu atau paparan radiasi matahari.

4. Gangguan pendengaran
Sebaiknya Anda jangan mengabaikan gangguan pada indera pendengaran, karena gangguan pendengaran sekarang telah dikaitkan dengan komplikasi diabetes. Orang dengan diabetes 2 kali lebih mungkin mengalami gangguan pendengaran.

5. Kaki pendek
Studi di Johns Hopkins University menemukan bahwa laki-laki dengan kaki pendek lebih cenderung mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan laki-laki berkaki panjang. Ini tidak berarti bahwa tinggi berdampak pada risiko diabetes, tapi rasio panjang kaki. Temuan ini mengisyaratkan sesuatu yang lebih dalam antara risiko diabetes dan perkembangan janin.

6. Kerusakan gigi
Menurut Harvard Schools of Public Health and Dental Medicine, orang yang memiliki penyakit periodontal atau kehilangan gigi akan meningkatkan risiko untuk diabetes. Studi tersebut menemukan bahwa orang yang kehilangan gigi meningkatkan risiko diabetes untuk kedua jenis kelamin sebesar 14-29 persen, sedangkan penyakit periodontal dianggap sebagai komplikasi diabetes.

7. Rambut rontok
Penderita diabetes dengan aterosklerosis mungkin juga mengalami rambut rontok atau rambut menipis. Hal ini terjadi karena ada penebalan dinding pembuluh darah arteri yang sempit ke seluruh tubuh, termasuk kulit. Pembuluh darah sempit berarti oksigen kurang, yang menyebabkan gejala seperti kehilangan rambut dan kulit mengkilap dan menebal. Rambut rontok tidak hanya terbatas pada satu area tertentu dari tubuh.

8. Paparan pestisida
Berdasarkan Agricultural Health Study, petani yang sering terpapar pestisida dapat meningkatkan risiko diabetes, mengingat paparan jangka panjang pestisida dan herbisida telah ditemukan dapat meningkatkan risiko diabetes.

Sumber: Merry Wahyuningsih – detikHealth.com

10 kebiasaan kecil yang menjadi pemicu diabetes

TUBUH kita bagaikan sebuah celengan. Apa yang kita makan saat ini akan lambat laun ditimbun sebagai tabungan dalam tubuh yang hasilnya bisa kita rasakan sedikit demi sedikit, dalam jangka waktu yang relatif lama. Kita pun tak pernah menyangka, jika makanan yang kita minum, makanan yang kita makan, bahkan kebiasaan kita akan menjadi pemicu timbulnya sumber penyakit. 




Berikut ini 10 kebiasaan kecil yang menjadi pemicu diabetes :

1.Teh manis 
Segelas the manis mengandung 250-300 kalori. Padahal kebutuhan kalori perempuan dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari. Inilah yang menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes. 

Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari. 

2. Makanan yang digoreng 
Gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan. 

Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah. 

3. Suka ngemil 
Sepotong atau lebih biscuit untuk mengganti porsi makan bukanlah keputusan yang bijak. Jangan kira dengan mengganti porsi bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Sebabm makanan pengganti seperti biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan  itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu,  gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah. 

Pengganti: Buah potong segar. 

4. Kurang tidur. 
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik. 

Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari. 

5. Malas beraktivitas fisik 
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara 
Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya. 

Solusi: Bersepeda ke kantor. 

6. Sering stres 
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir 
besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon 
epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi 
untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan. 

Solusi: Anda perlu berbicara dengan si pembuat masalah atau boleh juga curhat kepada teman. 

7. Kecanduan rokok 
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga. 

Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi. 

8. Menggunakan pil kontrasepsi 
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan 
progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik. 

Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5 
tahun. 

9. Takut kulit jadi hitam 
Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan 
kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. 
  
Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum "berjemur" di bawah sinar 
matahari pagi selama 10-15 menit. 

10. Keranjingan soda 
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses' Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak. 

Pengganti: Jus dingin tanpa gula. (OL-08) 

Sumber : Prevention 

Obat Herbal Untuk Diabetes

Paket Penyembuhan Diabetes dengan Produk Synergy Worldwide


Rp. 1.383.000,-  Mau?Diskon 30%? Hubungi kami

Apa itu Diabetes?
Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis adalah suatu penyekit dimana kadar gula dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Insulin berperan dalam proses penyerapan glukosa ke dalam sel tubuh. Glukosa dalam sel tubuh diubah menjadi energi atau ditimbun sebagai cadangan. Cadangan ini digunakan bila tubuh kekurangan energi.
Bagaimana gejala Diabetes Melitus?
  1. Sering kencing.
  2. Sering merasa haus.
  3. Sering merasa lapar.
  4. Sering kesemutan.
  5. Sering merasa gatal.
  6. Pandangan mata kabur.
  7. Cepat lelah dan mengantuk.
  8. Berat badan turun drastis.
  9. Adanya gangguan seksual.
  10. Hasil pemeriksaan gula darah: * sewaktu>200 mg/dl, * puasa>126 mg/dl
Mekanismenya?
Makanan diubah menjadi glukosa di lambung
  1. Glukosa masuk ke dalam peredaran darah
  2. Pankreas menghasilkan sedikit insulin atau tidak sama sekali
  3. Insulin yang sedikit atau tidak sama sekali memasuki peredaran darah
  4. Glukosa menumpuk di peredaran darah.
Bagaimana terapi untuk penderita Diabetes Melitus?
  1. Pengaturan pola makan dengan pembatasan kalori, terlebih pada penderita dengan overweight.
  2. Olah raga secara teratur dapat membantu penggunaan insulin secara lebih baik oleh sel tubuh.
  3. Berhenti merokok karena nikotin dapat berpengaruh buruk pada penyerapan glukosa oleh sel tubuh.
  4. Menghindari stress.
  5. Minum obat secara teratur dari dokter/herbal.
  6. Melakukan terapi refleksi.
  7. Monitoring kadar gula darah secara teratur.
Sumber : http://agusantoso.wordpress.com/2009/01/07/apa-itu-diabetes-melitus/
———————————————————————–

Paket Produk Untuk DIABETES :

Liquid Chlorophyll

Klorofil merupakan molekul kimia yang terdapat pada tumbuhan yang aktivitas utamanya adalah membantu reaksi fotosintesis.Bagi tumbuhan, klorofil diibaratkan seperti darah dalam tubuh manusia. Struktur kimia klorofil pun serupa dengan haemo (sel darah merah). Perbedaan hanya pada inti atom pusat. Klorofil inti atom pusatnya magnesium (Mg), sedangkan haemo inti atom pusatnya adalah besi (Fe).
Liquid Chlorophyll diekstrak dari daun alfalfa (Medicago Sativa) yang disebut “Bapak” dari semua tumbuhan yang mengandung lebih dari 60 nutrisi. Liquid Chlorophyll dengan rasa mint yang segar, dapat membantu meningkatkan daya tahan dan membersihkan tubuh dari zat-zat berbahaya.

Noni Supreme

Noni (Morinda citrofolia) adalah produk alami untuk kesehatan yang luar biasa. Selama berabad-abad, penduduk di kepulauan Pasifik menggunakan noni sebagai minuman tradisional penambah tenaga.
Dikemas secara khusus agar khasiatnya terjaga, Noni Supreme berfungsi untuk memperbaiki kondisi tubuh serta meningkatkan stamina, kekebalan dan penyerapan nutrisi. Noni Supreme memiliki kemampuan untuk menetralisir radikal bebas. Tidak seperti produk noni lain, Noni Supreme mengandung unsur polisakarida yang tinggi. Polisakarida merupakan senyawa berkhasiat yang telah dikenal dalam dunia kedokteran dan ilmu pengetahuan sebagai senyawa yang mudah diserap oleh tubuh. Oleh karenanya akan membantu memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan mengurangi bahaya radikal bebas.

Colostrum

Colostrum merupakan substansi supernutrisi yang disekresikan oleh kelenjar susu sapi (bovine). Sekresi terjadi pada 24-48 jam pertama setelah sapi melahirkan. Colostrum mengandung 5 jenis immunoglobulin (antibodi) dan lactiferin yang dapat bertindak sebagai antivirus, antibakteri dan berperan dalam proses pengikatan protein dengan zat besi. Peran colostrum tak ubahnya antibiotika serba bisa. Bedanya, ia berasal dari alam. Sejumlah dokter di dunia menyampaikan pengakuan kalau jasa colostrum memang sungguh luar biasa. Belum ada zat pengganti lain yang sekuat dan selengkap yang bisa colostrum berikan ketika usia kita kian merangkak tua. Bagi tubuh orang dewasa, colostrum tak ubahnya imunisasi alami. Imunisasi yang tak ada duanya karena paling lengkap kemampuan perlindungannya. Satu-satunya zat spesial untuk melindungi tubuh dari beraneka ragam penyakit infeksi.

Tuesday, February 8, 2011

Cegah Diabetes dengan Pare

Siapa yang tak kenal pare? Orang sering menghindari sayur satu ini karena rasanya pahit. Meskipun pahit, pare ternyata banyak memberi manfaat untuk kesehatan tubuh. Dengan sedikit trik, pare tetap enak dimakan dan bisa mencegah beragam penyakit.

Sayuran yang satu ini merupakan tanaman rambat dengan buah berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing. Kulitnya yang berlekuk-lekuk menjadi ciri khasnya. Jenisnya juga beragam, ada pare kecil, pare bangkok dan pare putih.

Ciri khas sayuran berwarna hijau ini adalah rasanya yang pahit. Ternyata rasa pahit sayuran ini justru memberi banyak manfaat bagi kesehatan. Beragam penyakit bisa dicegah dengan makan sayuran yang bernama Latin Momordica Charabtia ini.

Seperti yang dilanisr times of india, ada beberapa manfaat yang dimiliki oleh tanaman yang berasal dari kawasan Asia Tropis ini.

Diabetes
Pare mengandung senyawa insulin atau tanaman hipoglikemik yang sangat efektif dalam menjaga naiknya kadar gula dalam darah. Sebab, tanaman ini dikenal dapat meningkatkan intoleransi glukosa pada orang yang terkena serangan dari diabetes millitus atau kencing manis.

Kolera
Pare yang dibuat jus dengan  bawang merah dan air jeruk nipis bermanfaat dalam mengobati penyakit kolera pada tahap awal.

Kekebalan Tubuh
Jangan takut dengan rasa pahit  sayuran satu ini. Sebab, pahit yang terdapat pada rasanya berkhasiat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Daya tahan tubuh meningkat dengan makan pare secara teratur.

Menggempur Lemak
Minum dua gelas jus pare yang dicampur susu atau buttermilk, tiga kali sehari bisa menggempur lemak tubuh. Karena itu sangat baik dikonsumsi oleh mereka yang sedang berdiet.

Penyakit Kulit
Jika pare dimakan secara teratur tiap hari, berbagai jenis penyakit  kulit bisa dicehak. Teratur . Seperti, psoriasis dan infeksi jamur (kurap atau kudis).

Detox
Jus pare bisa menjadi minuman yang menyehatkan. Karena pare bisa membantu proses detoksifikasi (pembuangan zat-zat beracun) dalam tubuh. Hasilnya tubuh lebih bugar dan sehat.

Pare bisa dimakan secara teratur, untuk lauk bisa ditumis atau dijadikan lalap rebus bersama sayuran lain dan sambal, Untuk menghindari rasa pahitnya, setelah dipotong-potong, remas-remas pare dengan sedikit garam dan gula hingga layu. Peras, bilas bersih lalu masak sesuai selera.

Sumber : http://food.detik.com/read/2011/02/04/105849/1559952/900/pare-efektif-cegah-diabetes

Anda Dapat Warisan : Diabetes

Kalau berangan angan dengan warisan, yang terbayang adalah hak milik tanah, rumah, deposito, mobil dan sebagainya.  Itulah warisan yang bersifat dunia yang diwariskan orang tua kepada anaknya.  Warisan dunia ini sering mendatangkan cekcok antar anggota keluarga.  Kemudian warisan juga diberikan sesuai dengan agama dan suku si pemberi warisan.

Namun anda tidak bisa menolak, bila ternyata selain 6 Ha sawit yang diwariskan kepada anda, anda juga mendapatkan warisan penyakit penyakit tertentu yang terkait dengan gen dari orang tua anda.  Misalnya Diabetes.

Diabetes hanya contoh kecil.  Namun warisan berupa diabetes ini jamak dimana mana.  Terutama di Asia, diabetes diyakini akan segera menjadi pembunuh nomor satu. Dan seringkali diebetes ini adalah berupa warisan. walau ada juga yang karena kebiasaan.

Saya punya keponakan lucu.  Sejak lahir sudah montok sekali.  Perempuan.  Kelihatan sehat dan menggemaskan. Pada usia 8 bulan mengalami mencret mencret parah.

Dari dokter anak yang menangani kewalahan, mencret mencretnya tak sembuh sembuh.  Agak mendingan beberapa jam, kambuh lagi.  Dari Rantauprapat, sampai dilarikan ke Medan karena mencet mencret tersebut sudah tidak masuk akal.

Masuk di sebuah rumah sakit paling beken di Medan. 4 hari perawatan tidak memperlihatkan kemajuan apa-apa. Akhirnya dokter melakukan uji darah.  Ditemukan kadar gula sampai 400 an… Ini pantas karena semua antibiotik yang diberikan tak mempan menangani mencret mencret.

Namun diabtes pada bayi ini sudah sangat parah, luka luka pada usus tidak membaik. Setelah diabetes terdeteksi 2 hari kemudian si kecil mati.

Yah… mati pada usia 8 bulan karena diabetes.

———–

Warisan penyakit dari orang tua ini tak bisa ditolak seperti warisan dunia yang menjadi rebutan.  Anda adakah kombinasi gen dari orang tua anda. Warisan biologis ini kemungkinan anda wariskan ke anak anda lagi.

Bila orang tua anda laki-laki atau perempuan, atau keduanya mengidap diabetes, lalu anda melihat ke anda sendiri yang cenderung kegemukan.  Belajarlah dari mereka.  Diabetes tidak mematikan kok, asal pengidapnya tahu dan sadar bahwa dia memilki warisan tersebut.

Yang membuat warisan ini menjadi pembunuh adalah kebanyakan ketidak tahuan.  Kegemukan bisa ditutupi dengan alasan, ’saya bertulang besar’ dan lain sebagainya. Memang ada diabetes yang tidak bawaan.  Tapi sebagai reaksi tubuh dengan melemahnya pankreas memproduksi insulin yang menjadi penyeimbang kadar gula di dalam darah. Bisa jadi karena kebiasaan tak sehat.  Tapi yang pasti tidak ada virus atau kuman penyakit yang menyebabkan diabetes.

Kalau anda sudah menjadi bapak atau ibu, dan anda merasa cukup berisiko. Pikirkanlah kembali apa yang ingin anda wariskan kepada anak anda.  Ibu yang sedang hamil, jangan sampai mendapatkan HIV dari suaminya yang sering jajan.  Atau si ibu sendiri yang tak puas dengan kejantangan ayah, test drive dengan sembarang orang yang ternyata mengidap HIV.  Anda sudah menuliskan HIV tersebut di wasiat ahli waris biologis anda.

Mungkin ini bisa menyentakkan sedikit tentang warisan.  Jangan pikirkan yang enak enaknya saja.

Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/02/08/anda-dapat-warisan-diabetes/

76 Cara Gula Merusak Kesehatan Anda

Kelebihan gula dapat mengakibatkan sejumlah konsekuensi kesehatan yang penting. Berikut adalah daftar dari konsekuensi metabolis yang diakibatkan oleh gula dari beberapa jurnal kesehatan dan publikasi ilmiah lainnya.

  1. Gula dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh Anda dan merusak pertahanan Anda melawan penyakit karena infeksi.
  2. Gula mengganggu komposisi mineral dalam tubuh, mengakibatkan kekurangan akan kromium dan tembaga serta mengganggu penyerapan kalsium dan magnesium.
  3. Gula dapat mengakibatkan peningkatan drastis hormon adrenalin, hiperaktif, kecemasan, susah untuk konsentrasi, dan sifat cepat tersinggung pada anak.
  4. Gula dapat menyebabkan peningkatan cukup berarti pada kolesterol total, trigliserida dan kolesterol jahat, serta penurunan dalam kolesterol baik.
  5. Gula menyebabkan kehilangan akan elastisitas dan fungsi jaringan tubuh kita.
  6. Gula memberi makan sel-sel kanker dan terbukti berhubungan dengan perkembangan kanker payudara, ovarium, prostat, rektum, pankreas, saluran biliary, paru-paru, kantong empedu dan kanker perut.
  7. Gula dapat meningkatkan level glukosa darah puasa dan dapat menyebabkan hipoglikemia reaktif.
  8. Gula dapat memperlemah penglihatan.
  9.  Gula dapat menyebabkan banyak masalah dengan saluran pencernaan termasuk: saluran cerna yang asam, salah cerna (indigestion), kegagalan penyerapan makanan pada pasien penyakit usus besar, peningkatan resiko penyakit Chron’s, dan kolitis disertai luka.
  10. Gula dapat menyebabkan penuaan dini.
  11. Gula dapat mendukung pada alkoholisme.
  12. Gula dapat menyebabkan air liur Anda menjadi lebih asam, menyebabkan kerusakan gigi, dan penyakit periodontal.
  13. Gula dapat menyebabkan obesitas.
  14. Gula dapat menyebabkan penyakit autoimun seperti misalnya: artritis, asma, multiple sclerosis.
  15. Gula mendorong peningkatan pertumbuhan kandida Albican (infeksi ragi).
  16. Gula dapat menyebabkan batu empedu.
  17. Gula dapat menyebabkan usus buntu.
  18. Gula dapat menyebabkan wasir.
  19. Gula dapat menyebabkan pembuluh mekar (varicose veins).
  20. Gula dapat meningkatkan respon glukosa dan insulin pada pengguna alat kontrasepsi oral.
  21. Gula dapat menyebabkan osteoporosis.
  22. Gula dapat menyebabkan penurunan sensitivitas insulin Anda dengan demikian menyebabkan tingkat insulin tinggi yang tidak normal dan akhirnya diabetes.
  23. Gula dapat menurunkan level vitamin E Anda.
  24. Gula dapat meningkatkan tekanan darah sistolik Anda.
  25. Gula dapat menyebabkan rasa kantuk dan menurunkan aktivitas pada anak. 
  26. Mengkonsumsi gula berlebih akan meningkatkan Advanced Glycation End products (AGEs) (molekul gula yang menempel dan dengan demikian merusak protein dalam tubuh).
  27. Gula dapat mengganggu penyerapan protein dalam tubuh.
  28. Gula dapat menyebabkan alergi makanan.
  29. Gula dapat menyebabkan toksemia selama kehamilan.
  30. Gula dapat menyebabkan eksim pada anak.
  31. Gula dapat menyebabkan penyakit atherosclerosis dan kardiovaskular.
  32. Gula dapat merusak struktur DNA Anda.
  33. Gula dapat merubah struktur protein dan menyebabkan kelainan permanen akan cara kerja protein dalam tubuh Anda.
  34. Gula menimbulkan penuaan pada kulit dengan cara merubah struktur kolagen.
  35. Gula dapat menyebabkan katarak dan rabun dekat.
  36. Gula dapat menyebabkan emphisema.
  37. Konsumsi gula berlebih dapat merusak keadaan homeostasis fisiologis dari banyak sistem dalam tubuh Anda.
  38. Gla menurunkan kemampuan enzim-enzim tubuh untuk berfungsi.
  39. Pengkonsumsian gula banyak terdapat pada penderita penyakit Parkinson.
  40. Gula dapat meningkatkan ukuran hati Anda dengan cara membuat sel-sel hati membagi diri dan dapat meningkatkan jumlah lemak hati.
  41. Gula dapat meningkatkan ukuran ginjal dan menghasilkan perubahan patologis pada ginjal seperti misalnya pembentukan batu ginjal.
  42. Gula dapat merusak pankreas Anda.
  43. Gula dapat meningkatkan penyimpanan cairan tubuh Anda.
  44. Gula adalah musuh nomer 1 atas pergerakan usus Anda.
  45. Gula dapat membahayakan lapisan kapiler Anda.
  46. Gula dapat membuat urat daging Anda (tendon) jadi lebih rapuh.
  47. Gula dapat menyebabkan sakit kepala, termasuk migrain.
  48. Gula dapat mengurangi kapasitas pemahaman dan mengganggu kemampuan belajar anak.
  49. Gula dapat menyebabkan peningkatan pada gelombang otak delta, alfa, dan theta dimana dapat mengganggu kemampuan otak untuk berpikir jernih.
  50. Gula dapat menyebabkan depresi.
  51. Gula dapat meningkatkan resiko asam urat.
  52. Gula dapat meningkatkan resiko penyakit Alzheimer.
  53. Gula dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hormonal seperti misalnya: peningkatan estrogen pada pria, memperparah PMS, dan mengurangi hormon pertumbuhan.
  54. Gula dapat menyebabkan pusing.
  55. Makanan sehari-hari yang kaya akan gula akan meningkatkan radikal bebas dan stres oxidatif.
  56. Makanan sehari-hari yang kaya akan sukrosa dengan subyek penderita penyakit peripheral vascular secara signifikan meningkatkan pelekatan platelet.
  57. Konsumsi gula dalam kadar tinggi bagi remaja yang hamil dapat menyebabkan penurunan besar akan masa kehamilan dan berhubungan dengan resiko ganda akan melahirkan bayi prematur.
  58. Gula adalah substansi yang adiktif.
  59. Gula bisa memabukkan, sama seperti alkohol.
  60. Gula jika diberikan kepada bayi prematur dapat berakibat pada jumlah karbon dioksida yang dihasilkan.
  61. Pengurangan konsumsi gula dapat meningkatkan stabilitas emosional.
  62. Tubuh Anda mengubah gula menjadi lemak 2-5 kali lebih banyak dalam darah Anda dibandingkan kanji.
  63. Penyerapan gula secara beruntun akan menyebabkan konsumsi makanan berlebih pada subyek yang obesitas.
  64. Gula dapat memperparah gejala-gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada anak.
  65. Gula secara merugikan berakibat pada komposisi elektrolit urin.
  66. Gula dapat memperlambat kemampuan kelenjar adrenal Anda untuk berfungsi.
  67. Gula berpotensi menyebabkan proses metabolis abnormal pada individu normal dan sehat, serta dapat menyebabkan penyakit degeneratif kronis.
  68. Pemberian air gula melalui infus dapat memutus suplai oksigen ke otak Anda.
  69. Gula meningkatkan resiko polio.
  70. Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan kejang epilepsi.
  71. Gula menyebabkan tekanan darah tinggi pada orang-orang gemuk.
  72. Dalam unit perawatan intensif: membatasi gula dapat menyelamatkan nyawa.
  73. Gula dapat menyebabkan sel tubuh mati.
  74. Dalam kemp-kemp rehabilitasi untuk anak-anak nakal, ketika anak-anak diberikan makanan keseharian yang rendah gula, terdapat penurunan sebanyak 40% akan perilaku antisosial.
  75. Gula menyebabkan dehidrasi pada bayi baru lahir.
  76. Gula dapat menyebabkan penyakit gusi.
Oleh Nancy Appleton, Ph.D
Pengarang “Lick The Sugar Habit”

Monday, February 7, 2011

Diabetes Lemahkan Tulang

Komplikasi penyakit diabetes tak hanya penyakit jantung, kerusakan ginjal kronik, kerusakan retina yang mengakibatkan kebutaan, kerusakan system saraf, dan kerusakan sel darah, yang dapat mengakibatkan disfungsi ereksi dan luka yang sukar sembuh. 
Penelitian terbaru Alblowi et al yang berjudul High Levels of TNF-Contribute to Accelerated Loss of Cartilage in Diabetic Fracture Healing” pada jurnal Pathology edisi Oktober 2009 mengungkapkan bahwa penderita diabetes juga mengalami lambatnya proses penyembuhan tulang yang patah. Hal ini karena molekul penyebab radang TNF-_ berkontribusi untuk memperlambat penyembuhan patah tulang pada pasien diabetes.

Untuk menguji bagaimana diabetes berpengaruh pada tulang, Dr. Dana Graves dan koleganya dari Univerisy of Medicine and Dentistry of New Jersey dan The Boston University School of Medicine mengeksplorasi perbaikan tulang pada model seekor tikus diabetes. Mereka mengobservasi peningkatan level molekul penyebab radang, termasuk TNF-_ selama proses penyembuhan tulang patah. 
Binatang pengidap diabetes cepat sekali kehilangan tulang rawan pada proses penyembuhan tulang, Diabetes merupakan suatu kondisi dimana tubuh tidak cukup memproduksi, atau merespon insulin, Penyakit ini berpengaruh setidaknya pada 171 juta orang di dunia, dan jumlahnya akan meningkat dua kali lipat pada 2030.

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/info_sehat/2009/10/07/brk,20091007-201211,id.html

Sunday, February 6, 2011

Apa itu diabetes?


Diabetes Mellitus
Nama lengkap diabetes adalah diabetes mellitus yang berarti "gula madu". Istilah"diabetes melitus" berasal dari Bahasa Yunani yang jika diterjemahkan berarti "mengalirkan melalui pipa dengan tekanan atmosfer" dan dari Bahasa Latin yang dapat diterjemahkan menjadi "semanis madu".

Pengertian dari Bahasa Yunani dan Latin menggambarkan diabetes dengan tepat. Karena air melewati tubuh penderita diabetes seolah-olah dialirkan dari mulut lewat saluran kemih dan langsung keluar dari tubuh. Air seni diabetisi (pengidap diabetes) rasanya manis karena mengandung gula. Dulu, salah satu tes untuk diabetes ialah dengan menuangkan air seni sang pasien ke dekat sarang semut. Jika serangga itu mengerumuni air seni, hal ini menunjukkan adanya gula. Itu sebabnya diabetes sering disebut sebagai penyakit kencing manis.


Apa itu Diabetes?
Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Dalam lambung dan usus, makanan diuraikan menjadi beberapa elemen dasarnya, termasuk salah satu jenis gula, yaitu glukosa. Jika terdapat gula, maka pankreas menghasilkan insulin, yang membantu mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian, gula tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh dan dibakar untuk menghasilkan energi.
Indonesia menempati peringkat empat negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia
Ketika seseorang menderita diabetes maka pankreas orang tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh dari makanan. Itu yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat timbunan gula dari makanan yang tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar menjadi energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.
Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah organ di samping lambung. Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada pada dinding sel. Insulin bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki sel. Lalu sel-sel tersebut mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas. Dengan kata lain, insulin membantu menyalurkan gula ke dalam sel agar diubah menjadi energi. Jika jumlah insulin tidak cukup, maka terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga menyebabkandiabetes.
Penyebab penyakit kencing manis atau diabetes tergantung pada jenis diabetes yang diderita. Ada 2 jenis diabetes yang umum terjadi dan diderita banyak orang yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Perbedaannya adalah jika diabetes tipe 1 karena masalah fungsi organ pankreas tidak dapat menghasilkan insulin, sedangkan diabetes tipe 2 karena masalah jumlah insulin yang kurang bukan karena pankreas tidak bisa berfungsi baik.

Diabetes Tipe 1
Penyakit diabetes tipe 1 sering disebut Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus yang Bergantung pada Insulin. Jadi diabetes tipe 1 berkaitan dengan ketidaksanggupan pankreas untuk membuat insulin. Jadi diabetes tipe ini berkaitan dengan kerusakan atau gangguan fungsi pankreas menghasilkan insulin.
Penderita penyakit diabetes tipe 1 sebagian besar terjadi pada orang di bawah umur 30 tahun. Itu sebabnya penyakit ini sering dijuluki diabetes anak-anak karena penderitanya lebih banyak terjadi pada anak-anak dan remaja. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin akibat kelainan sistem imun tubuh yang menghancurkan sel yang menghasilkan insulin atau karena infeksi virus sehingga hormon insulin dalam tubuh berkurang dan mengakibatkan timbunan gula pada aliran darah.

Penyebab Diabetes Tipe 1

Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin. Karena kekurangan insulin menyebabkan glukosa tetap ada di dalam aliran darah dan tidak dapat digunakan sebagai energi. Beberapa penyebab pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin pada penderita diabetes tipe 1, antara lain karena: 
  • Faktor keturunan atau genetika. Jika salah satu atau kedua orang tua menderita diabetes, maka anak akan berisiko terkena diabetes.
  • Autoimunitas yaitu tubuh alergi terhadap salah satu jaringan atau jenis selnya sendiri—dalam hal ini, yang ada dalam pankreas. Tubuh kehilangan kemampuan untuk membentuk insulin karena sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin.
  • Virus atau zat kimia yang menyebabkan kerusakan pada pulau sel (kelompok-kelompok sel) dalam pankreas tempat insulin dibuat. Semakin banyak pulau sel yang rusak, semakin besar kemungkinan seseorang menderita diabetes.
Perawatan Diabetes Tipe 1
Karena pankreas kesulitan menghasilkan insulin, maka insulin harus ditambahkan setiap hari. Umumnya dengan cara suntikan insulin. Apakah bisa dengan perawatan secara oral? Tidak bisa, karena insulin dapat hancur dalam lambung bila dimasukkan lewat mulut.
Cara lain adalah dengan memperbaiki fungsi kerja pankreas. Jika pankreas bisa kembali berfungsi dengan normal, maka pankreas bisa memenuhi kebutuhan insulin yang dibutuhkan tubuh.

Diabetes Tipe 2
Penyakit diabetes tipe 2 sering juga disebut Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus atauDiabetes Mellitus Tanpa Bergantung pada Insulin. Berbeda dengan diabetest tipe 1, pada tipe 2 masalahnya bukan karena pankreas tidak membuat insulin tetapi karena insulin yang dibuat tidak cukup. Kebanyakan dari insulin yang diproduksi dihisap oleh sel-sel lemak akibat gaya hidup dan pola makan yang tidak baik. Sedangkan pankreas tidak dapat membuat cukup insulin untuk mengatasi kekurangan insulin sehingga kadar gula dalam darah akan naik.

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang sebagian besar diderita. Sekitar 90% hingga 95% penderita diabetes menderita diabetes tipe 2. Jenis diabetes ini paling sering diderita oleh orang dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun dan cenderung semakin parah secara bertahap.

Penyebab Diabetes Tipe 2
Penyebab diabetes tipe 2 karena insulin yang dihasilkan oleh pankreas tidak mencukupi untuk mengikat gula yang ada dalam darah akibat pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa penyebab utama diabetes tipe 2 dapat diringkaskan sebagai berikut: 
  • Faktor keturunan, apabila orang tua atau adanya saudara sekandung yang mengalaminya.
  • Pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Banyaknya gerai makanan cepat saji (fast food) yang menyajikan makanan berlemak dan tidak sehat.
  • Kadar kolesterol yang tinggi.
  • Jarang berolahraga.
  • Obesitas atau kelebihan berat badan.
Semua penyebab diabetes tipe 2 umumnya karena gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini membuat metabolisme dalam tubuh yang tidak sempurna sehingga membuat insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Hormon insulin dapat diserap oleh lemak yang ada dalam tubuh. Sehingga pola makan dan haya hidup yang tidak sehat bisa membuat tubuh kekurangan insulin.

Perawatan Diabetes Tipe 2
Perawatan diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa fungsi kerja pankreas sehingga dapat menghasilkan insulin lebih banyak. Jika pankreas bisa menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh, maka kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat diubah menjadi energi. Dalam banyak kasus, dapat diobati dengan minum pil, paling tidak pada awalnya, untuk merangsang pankreas agar menghasilkan lebih banyak insulin. Pil itu sendiri bukan insulin.
Namun pankreas bisa lelah menghasilkan insulin jika terus menerus dipaksa. Cara terbaik untuk mengatasi diabetes tipe 2 adalah dengan diet yang baik untuk mengurangi berat badan dan kadar gula, disertai dengan gerak badan yang sesuai.

Gejala Diabetes

Karena kekurangan insulin dan memiliki kadar gula yang tinggi dalam darah, maka beberapa gejala yang umum bagi penderita diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2. Apabila Anda mengalami beberapa gejala tersebut, ada baiknya Anda melakukan pengecekan untuk mengetahui kadar gula darah. Secara umum, beberapa gejala yang terjadi antara lain:
  • Sering buang air kecil
  • Sering merasa sangat haus
  • Sering lapar karena tidak mendapat cukup energi sehingga tubuh memberi sinyal lapar
  • Penurunan berat badan secara tiba-tiba meski tidak ada usaha menurunkan berat badan. Hal ini karena sewaktu tubuh tidak dapat menyalurkan gula ke dalam sel-selnya, tubuh membakar lemak dan proteinnya sendiri untuk mendapatkan energi.
  • Sering kesemutan pada kaki atau tangan.
  • Mengalami masalah pada kulit seperti gatal atau borok.
  • Jika mengalami luka, butuh waktu lama untuk dapat sembuh.
  • Perubahan perilaku seperti mudah tersinggung. Penyebabnya karena penderita diabetes tipe 1 sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil sehingga tidak dapat tidur nyenyak.
  • Mudah merasa lelah.
 Apakah Anda Terkena Diabetes?

Meski gejala-gejala tadi bisa menunjukkan seseorang menderita diabetes, namun cara terbaik untuk memastikan apakah Anda mengidap diabetes atau tidak adalah dengan melakukan pengecekan. Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah Anda menderita diabetes? Berikut ini beberapa alternatif yang bisa Anda lakukan baik secara pribadi atau tes di klinik.

Tes darah
Biasa dilakukan di laboratorium, yang dites adalah darah saat puasa dan postprandial. Sebelum melakukan tes, Anda harus berpuasa selama 12 jam. Kadar gula yang normal selama berpuasa adalah di bawah 100 mg/dl. Setelah itu, pengambilan darah akan dilakukan kembali 2 jam setelah makan, bila hasilnya diatas 140 mg/dl dapat berarti Anda menderita diabetes.

Tes Urine
Urine atau air kencing diperiksa kadar albumin, gula dan mikroalbuminurea untuk mengetahu apakah seseorang menderita penyakit ini atau tidak. Tes ini juga dilakukan di laboratorium atau klinik.

Glukometer
Tes ini dapat dilakukan sendiri di rumah bila memiliki alatnya. Caranya adalah dengan menusukkan jarum pada jari untuk mengambil sampel darah. Kemudian sampel darah diletakkan ke dalam celah yang tersedia pada mesin glukometer. Hasilnya tidak terlalu akurat, tetapi dapat digunakan untuk memantau gula bagi penderita agar apabila ada indikasi gula tinggi dapat segera melakukan pengecekan di laboratorium dan menghubungi dokter. Alat glukometer terkini sudah dirancang begitu mudah digunakan dan tidak menimbulkan rasa sakit saat mengambil sampel darah.

Bahaya Diabetes
Berikut ini beberapa bahaya serius yang diakibatkan diabetes.
  • Komplikasi Jangka Panjang
Diabetes dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang sepertiserangan jantung, stroke, kebutaan akibat glukoma, penyakit ginjal, dan luka yang tidak dapat sembuh hingga infeksi sehingga harus diamputasi. Bahkan taraf yang paling mengerikan adalah kematian. Komplikasi-komplikasi ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah, kerusakan saraf, dan ketidaksanggupan tubuh melawan infeksi. Namun, tidak semua penderita diabetes mengalami masalah-masalah jangka panjang ini.
  • Hipoglikemia
Walaupun tidak baik bila kadar gula tinggi, tetapi seorang penderita diabetes mellitus atau kencing manis ini dapat pula secara tiba-tiba mengalami gula darah yang sangat rendah di bawah ambang normal yang disebut hipoglikemia. Ini juga sangat berbahaya karena dapat membuat penderitanya gemetar, berkeringat, lelah, lapar, gampang tersinggung, atau bingung atau detak jantung cepat sekali, pandangan kabur, nyeri kepala, tubuh kebas, atau kesemutan di sekitar mulut dan bibir. Bahkan bisa kejang-kejang atau pingsan. Sering kali, menu makanan yang tepat dan waktu makan yang teratur dapat mencegah timbulnya problem-problem itu. Mengkonsumsi glukosa, misalnya sari buah atau tablet glukosa, dapat menaikkan kembali kadar gula darah ke tingkat yang lebih aman hingga makanan lain dapat dikonsumsi.

  • Ketoasidosis
Jika glukosa tidak dapat diolah dengan baik oleh tubuh, maka lemak dan protein dalam tubuh dimanfaatkan oleh tubuh untuk dijadikan energi. Namun saat tubuh membakar lemak, terbentuklah sisa pembakaran yang disebut keton. Keton menumpuk dalam darah dan mengalir ke dalam air seni. Karena keton ini lebih asam daripada jaringan tubuh yang sehat, kadar keton yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan terjadinya kondisi serius yang disebut ketoasidosis. Gejala awal dariketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton. Ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam.

Cegah dan Kendalikan Diabetes
Mengingat bahaya dan komplikasi yang dapat disebabkan penyakit diabetes, maka menghindari atau mengendalikan kadar gula yang tinggi adalah cara terbaik. Bagaimana caranya?
  • Menurunkan berat badan. Lemak dalam tubuh dapat menyerap insulin.
  • Hindari makanan berlemak, diawetkan atau goreng-gorengan. Sebaliknya, pilih makanan yang berserat tinggi dan glukosa kompleks.
  • Kurangi makanan manis atau yang berkalori tinggi yang mengandung banyak glukosa.
  • Minum banyak air.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Hindari stres.
  • Hindari alkohol atau softdrink.
  • Hindari merokok. Penderita diabetes yang merokok bahkan lebih berisiko, karena kebiasaan mereka merusak jantung serta sistem sirkulasi, dan mempersempit pembuluh darah. Sebuah referensi menyatakan bahwa 95 persen amputasi yang berkaitan dengan diabetes dilakukan pada para perokok.
  • Minum obat yang dianjurkan dokter untuk menurunkan kadar gula.
  • Bagi penderita diabetes tipe 1, pemberian insulin secara teratur perlu diberikan melalui terapi insulin.
Obat penyembuh diabetes memang tidak ada, tetapi dengan mengendalikan gula dalam darah, seseorang dapat terhindar dari bahaya penyakit ini. Mengubah pola makan dan gaya hidup menjadi lebih baik dan lebih sehat harus dijalankan. Orang-orang yang menduga bahwa dirinya menderita diabetes hendaknya memeriksakan diri ke dokter yang telah berpengalaman dalam pencegahan dan penanganan penyakit diabetes.

Semoga Artikel ini bermanfaat untuk kita semua.








 
Design by Toko Herbal Online | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | belt buckles