Wednesday, March 16, 2011

Apa Gestational Diabetes? Penyebab dan Pengaruhnya pada Bayi

Wanita hamil yang belum pernah menderita diabetes sebelumnya, tetapi memiliki tingkat gula darah (glukosa) tinggi selama kehamilan disebut memiliki gestational diabetes.Gestational diabetes (diabetes kehamilan) mempengaruhi sekitar 4% dari semua wanita hamil. Penyebab gestational diabetes belum sepenuhnya diketahui. Saat hamil, plasenta mendukung janin agar tumbuh baik. Hormon dari plasenta membantu bayi berkembang.

Tetapi hormon ini juga memblokir aksi atau efektivitas insulin sang ibu. Masalah ini disebut resistensi insulin. Resistensi insulin membuat sulit bagi tubuh ibu untuk menggunakan insulin.Gestational diabetes muncul ketika tubuh ibu tidak dapat membuat dan menggunakan insulin (resistansi insulin).Tanpa cukup insulin, kadar glukosa jadi meningkat. Tubuh tidak bisa menggunakan glukosa untuk dijadikan energi.

Pengaruh gestational diabetes terhadap bayi

Gestational diabetes umumnya terjadi pada akhir masa kehamilan, setelah tubuh bayi relatif lengkap terbentuk.

Itu sebab, gestational diabetes tidak menyebabkan cacat lahir yang kadang-kadang terlihat pada bayi yang ibunya menderita diabetes sebelum kehamilan.Namun, gestational diabetes yang tidak diobati atau tidak terkontrol dapat membahayakan bayi.

Bila ibu hamil memiliki gestational diabetes, pankreas janin bekerja lembur untuk memproduksi insulin, tapi insulin tetap tidak mampu menurunkan kadar glukosa darah.Meskipun insulin tidak masuk ke plasenta, namun glukosa bisa. Jadi, janin akan terpapar dengan darah berglukosa tinggi.Hal ini menyebabkan pankreas janin harus membuat insulin ekstra untuk menyingkirkan kelebihan glukosa.

Namun, usaha ini tidak selalu berhasil. Karena janin mendapat lebih banyak energi daripada yang dibutuhkan, energi ekstra akan disimpan sebagai lemak.Hal ini dapat mengakibatkan makrosomia, atau bayi gemuk. Bayi dengan makrosomia akan memiliki banyak masalah kesehatan.

Karena di dalam kandungan janin harus membuat insulin tambahan, bayi yang baru lahir mungkin memiliki kadar glukosa darah sangat rendah dan beresiko menderita masalah pernapasan.Di masa depan, bayi seperti ini akan lebih rentan mengalami obesitas dan diabetes tipe 2.


Jenis Makanan Apa yang Harus Dikonsumsi Penderita Diabetes?

Cara terbaik untuk mengontrol diabetes adalah dengan memilih makanan yang tidak hanya menurunkan kadar gula, tetapi juga membantu mengendalikan berat badan dan menurunkan kolesterol.

Hal ini dapat dicapai dengan mengubah ke menu makanan dengan kandungan kalori dan lemak lebih rendah. Di lain sisi, asupan buah segar, sayuran, makanan laut, dan kacang-kacangan, ditingkatkan.

Direkomendasikan komposisi kalori total harian setidaknya 20% berasal dari protein, 30% atau kurang dari lemak dan sisanya dari karbohidrat.

Untuk alkohol, tidak ada aturan seberapa banyak yang harus diminum. Alkohol bisa menurunkan kadar gula darah, namun jangan minum berlebihan.

Karena diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung, penderita harus berusaha untuk mengontrol kadar kolesterol. Kombinasi kolesterol dan diabetes merupakan berita buruk.

Ada obat untuk menurunkan kadar kolesterol, tapi pilihan pertama terapi adalah dengan berolahraga teratur.

Penderita diabetes harus berkonsultasi dengan ahli gizi. Ahli gizi dapat membantu penderita merekomendasikan diet seimbang dan memonitor kemajuan.

Ahli gizi juga dapat menginformasikan bagaimana makanan mempengaruhi tingkat glukosa dan membantu pasien mengkombinasikan makanan dengan obat diabetes.

Diabetes bukan berarti vonis tidak bisa menikmati makanan. Dalam jumlah moderat, hampir semua jenis makanan bisa dimakan oleh penderita diabetes.


Tips Mencegah Diabetes dgn Perbaikan Gaya Hidup

Diabetes Melitus sebenarnya cukup popular di terlinga banyak orang. Hanya saja, belum banyak diantara kita yang betul-betul mengenal jenis penyakit ini, apalagi memahami bahanya. Seseorang dianggap mengidap diabetes jika ia memiliki kadar gula darah puasa (kadar gula darah pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa) di atas 126 mg/dL, sedangkan ukuran normal kadar gula darah adalah antara 70 – 110 mg/dL. 

Mengapa kadar gula darah bisa melambung? Tak lain penyebabnya adalah tubuh tidak lagi melepaskan insulin dalam jumlah cukup. Insulin adalah hormone yang dihasilkan oleh pancreas dan bertanggung jawab mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal. Dr. Richard Kahn dari American Diabetes Association, Alexandria, Virginia, menyatakan bahwa screening diabetes yang dilakukan sedini mungkin akan bermanfaat mengurangi biaya sekaligus risiko kmplikasi penyekit yang lebih serius seperti Jantung Koroner dan stroke. Bukan hanya screening, tindakan pencegahan berupa perbaikan gaya hidup pun amat penting dilakukan. 

Menurut WHO, penderita diabetes di Indonesia dan Negara berkembang lainnya meningkat drastis akibat pergeseran pola hidup, terutama peningkatan konsumsi fast food dan gaya hidup tidak aktif. Pasalnya, konsumsi makanan tinggi lemak ditambah kurang bergerak akan berakibat tubuh kita tidak rajin memanfaatkan simpanan gula di dalam darah sebagai energi untuk beraktivitas.

 Sebelum terlambat, lakukan langkah pencegahan berikut:
  1. Banyak Makan Sayur dan Buah. Kedua jenis makanan ini kaya akan fitokimia dan antioksidan yang berfungsi melindungi tubuh dari zat-zat berbahaya. Buah dan sayur juga banyak mengandung serat yang berguna meperlambat waktu pencernaan makanan. Dengan begitu, Anda akan merasa kenyang lebih lama dan tidak tergoda untuk ngemil makanan yang manis-manis.
  2. Pilih Makanan Alami. Kurangi konsumsi bahan makanan olahan dan pilihlah produk pangan alami. Proses pengolahan makanan di pabrik seringkali menghilangkan zat gizi yang penting bagi tubuh. Bahan pangan olahan juga banyak yang mengandung gula dan garam berlebih serta zat pengawet yang tidak menguntungkan bagi kesehatan.
  3. Makan Teratur, Secukupnya. Makan secara teratur akan membuat metabolism tubuh berjalan lancer. Makan dalam jumlah berlebih bisa menyebabkan penimbunan bahan makanan, sehingga meningkatkan kadar lemak di dalam tubuh. Timbunan lemak ini akan membebani kerja hati, jantung dan ginjal.
  4. Hidup Aktif. Bukan hanya olahraga teratur, hidup secara aktif juga berarti Anda mesti banyak bergerak dalam kegiatan sehari-hari. Jika sepanjang hari, Anda berkutat di depan computer, istirahatkan pikiran dan tubuh Anda setiap 3 jam sekali dengan cara berjalan-jalan di sekitar meja kerja. Perbanyak pula jalan kaki dan bersepeda disbanding naik kendaraan bermotor.
Semoga Artikelnya Bermanfaat.

Saturday, March 12, 2011

10 Penyebab Diabetes dan Solusinya

10 Penyebab Diabetes dan Solusinya   

Tubuh kita bagaikan sebuah celengan. Apa yang kita makan saat ini akan lambat laun ditimbun sebagai tabungan dalam tubuh yang hasilnya bisa kita rasakan sedikit demi sedikit, dalam jangka waktu yang relatif lama. Kita pun tak pernah menyangka, jika makanan yang kita minum, makanan yang kita makan, bahkan kebiasaan kita akan menjadi pemicu timbulnya sumber penyakit.

Berikut ini 10 kebiasaan kecil yang menjadi pemicu diabetes :
  1. Teh manis. Segelas the manis mengandung 250-300 kalori. Padahal kebutuhan kalori perempuan dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari. Inilah yang menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes. Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.
  2. Makanan yang digoreng. Gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.
  3. Suka ngemil. Sepotong atau lebih biscuit untuk mengganti porsi makan bukanlah keputusan yang bijak. Jangan kira dengan mengganti porsi bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Sebabm makanan pengganti seperti biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan  itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu,  gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.Pengganti: Buah potong segar.
  4. Kurang tidur. Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari.
  5. Malas beraktivitas fisik. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negaraAsia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.Solusi: Bersepeda ke kantor.
  6. Sering stres. Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.Solusi: Anda perlu berbicara dengan si pembuat masalah atau boleh juga curhat kepada teman.
  7. Kecanduan rokok. Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.
  8. Menggunakan pil kontrasepsi. Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen danprogestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5 tahun.
  9. Takut kulit jadi hitam. Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dankalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum “berjemur” di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit.
  10. Keranjingan soda. Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.Pengganti: Jus dingin tanpa gula. (OL-08)

Tips Perawatan Kaki Bagi Penderita Diabetes

Tips perawatan kaki penderita diabetes

Penderita kencing manis atau diabetes perlu memberikan perhatian khusus pada organ tubuh “kaki”.Salah satu komplikasi kencing manis – diabetes adalah pada kaki. Kaki merupakan salah satu bagian organ tubuh yang sering diserang oleh penyakit diabetes. Banyak penderita diabetes menganggap remeh pada bagian kaki, sehingga banyak kaki penderita diabetes terpaksa diamputasi. Saya hanya mau share aja tips bagaimana agar terhindar dari luka diabetes.

Berikut ini beberapa tips untuk Anda, agar terhindar dari luka diabetes :
  1. Periksa kaki setiap hari, periksa adanya lecet, jamur, kemerahan karena penekanan, atau adanya luka.
  2. Gunakan cermin untuk memeriksa bagian telapak kaki.
  3. Jangan merendam kaki.
  4. Cuci kaki dengan bersih setiap hari, gunakan sabun yang lembut, keringkan kaki dengan handuk yang lembut terutama di sela-sela jari.
  5. Berikan lotion untuk melembabkan kaki, tetapi jangan diberikan di sela-sela jari.
  6. Potong kuku sejajar dengan ujung jari dan lurus.
  7. Hindari kaki dari panas atau dingin yang berlebihan.
  8. Jangan pergi tanpa alas kaki.
  9. Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat, dan ganti kaos kaki setiap hari.
  10. Hindari penggunaan obat-obatan pada luka tanpa resep dokter
  11. Segera periksakan ke dokter, jika terjadi luka sekecil apapun.
  12. Lakukan senam kaki setiap hari.
  13. Yang terakhir ini tips dari saya, oleskan Kloropil ke luka,  lakukan setiap hari selama seminggu, insya alloh akan mengering dan tidak ada bekas luka.

Lidah Buaya Untuk Diabetes

Lidah Buaya Bantu Atasi Diabetes
Selain menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung.

Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.  Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.

Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.
Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.

Makanan kesehatan
Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr Freddy Wilmana MFPM SpFK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat, antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. Misalnya, lidah buaya mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin.

Mengandung Antioksidan
 
Menurut Dr. Freddy, beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.
Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.

Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda.
Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik.

Sejauh ini, menurut Dr. Freddy, penelitian belum menemukan efek samping penggunaan lidah buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah mengonsumsi lidah buaya.
Yang perlu diingat, menurut Dr. Freddy, sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak.

Ramuan lidah buaya
  • Radang tenggorokan
Cara Meramu: 1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender. Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari. Ambeien
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut. Beri setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari. 
  • Sembelit
Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong kecil-kecil. Seduh dengan setengah (1/2) gelas air. Beri 1 sendok makan madu. Hangat-hangat dimakan 2 kali sehari.
Diabetes melitus
Cara Meramu: 2 batang daun lidah buaya, dicuci, dibuang durinya, dipotong-potong. Rebus dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas.
  • Penurun kadar gula darah
Cara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar  (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.
  • Penyubur rambut
Cara Meramu: 2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.
  • Batuk (yang membandel)
Cara Meramu: 20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan madu murni. Minum 2 kali sehari. Ulangi selama 10 hari.

Tuesday, February 15, 2011

10 Hal Penurun Seksualitas Pria

KEMAMPUAN seksual pria identik dengan ereksi. Begitu pentingnya kemampuan ini, sehingga banyak hal harus dijaga dan diperhatikan oleh para pria.
Berikut ini beberapa hal yang dapat memengaruhi kemunduran seksual pria, menurut Prof. Dr. Djoko Rahardjo, Sp.BU, dari Sub-bagian Urologi, Bagian Bedah Fakultas Kedokteran UI/RSCM:


  1. Usia. Pria usia lanjut biasanya mengalami keadaan yang disebut andropause. Ini adalah masa di mana produksi testosteron berkurang.
  2. Diabetes. Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah dan merusak saraf, termasuk pembuluh darah ke daerah reproduksi. Inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan fungsi ereksi.
  3. Hipertensi .Tekanan darah tinggi menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi kaku, sehingga lama kelamaan lumen pembuluh akan menyempit. Kejadian ini tidak hanya di bagian pembuluh jantung atau otak, melainkan juga di bagian genital. Akibatnya, aliran darah ke genital berkurang. Gangguan ereksi pun sangat mungkin terjadi.
  4. Kadar kolesterol tinggi .Kolesterol yang terus-menerus tertimbun dalam pembuluh darah menyebabkan mengerasnya dan menyempitnya pembuluh darah. Penyempitan pada penis menyebabkan terjadinya kesulitan ereksi.
  5. Gangguan saraf . Parkinson, kencing manis, stroke, dapat menyebabkan menurunnya fungsi saraf. Akibatnya, aktivitas neurotransmitter berkurang dan menurunkan rangsang saraf. Terjadilah gangguan ereksi.
  6. Trauma. Trauma yang langsung mengenai daerah kemaluan akan merusak korpus kavernosum, saraf, dan pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan gangguan ereksi.
  7. Faktor psikis. Stres entah karena fisik atau psikis mampu melelahkan mental dan menghambat kerja neurotransmitter, sehingga tidak terjadi rileksasi otot polos. Akibatnya, ereksi terganggu.
  8. Penyakit infeksi.Infeksi kronis seperti TBC, HIV, hepatitis mengakibatkan kemunduran kerja neurotransmitter dan penurunan kadar estrogen yang kemudian menimbulkan turunnya libido.
  9. Obat-obatan . Obat perangsang, narkotika, dan beberapa obat penurun tekanan darah dapat mengganggu kemampuan ereksi.
  10. Merokok. Selain dapat memicu kanker paru, juga menyempitkan pembuluh darah.

Buah yang Boleh dan Tidak bagi Penderita Diabetes

PENDERITA diabetes tidak bisa mengkonsumsi sembarang makanan, apalagi yang berhubungan dengan glukosa, karenanya perlu pengontrolan ekstra ketat. Demikian dengan mengkonsumsi jenis buah-buahan. Ada yang boleh dan tidak.
“Walaupun banyak buah yang manis, tapi tidak semua buah mengandung glukosa. Jadi penderita diabetes tetap bisa mengonsumsi beberapa buah,” kata Dr Samuel Oetoro, seperti dikutip detikhealth.com, belum lama ini.
Dr Sam menjelaskan, manis pada buah berasal dari gula buah atau dikenal dengan fruktosa. Tapi memang ada beberapa buah yang mengandung glukosa dan penderita diabetes harus menghindarinya.

Buah yang dianjurkan untuk penderita diabates (kandungan glukosa rendah) antara lain:

  • Alpukat
  • Apel
  • Pir
  • Jeruk

Buah yang harus dipantang bagi penderita diabetes (kandungan glukosa tinggi) antara lain:

  • Duren
  • Pisang
  • Mangga
  • Nanas
  • Sirsak
  • Nangka
  • Sawo

Dari beberapa jenis buah yang boleh dan tidak dionsumsi ooleh penderita diabetes, Dr Samuel Oetoro mengatakan, untuk porsi makan tetap 10 porsi, 10 jenis dan 10 warna per hari.
Tapi untuk penderita diabetes sebaiknya diatur waktu makan buah, misalnya 2 porsi saat makan pagi, 1 porsi sebagai snack, 2 porsi saat makan buah, 3 saat makan malam dan 2 saat menjelang tidur.
Porsi buah yang dimaksudkan bergantung pada jenis dan besar buah. Buah ukuran kecil seperti anggur, stroberi, blueberry 1 porsi sama dengan 5 buah.
Ukuran sedang seperti apel, jeruk, pir, pisang 1 porsi sama dengan 1 buah. Buah ukuran besar seperti semangka dan melon 1 porsi adalah 1 slice dengan potongan sedang.

Inilah 10 Penyakit Modern Mematikan

Gaya hidup masyarakat yang tidak sehat memposisikan penyakit jantung tetap di urutan teratas sebagai penyebab kematian di Indonesia.
Ahli nutrisi dari RS Boromeus Bandung, Dr Johanes Casay Chandrawinata MND SpGK mengungkapkan kenyataan itu di sela kegiatan penandatanganan MoU Kalbe Farma dengan Tipco di Jakarta, Rabu (31/3/2010).
Peraih gelarMaster of Nutrition and Dietics dari Melboune, Australia, itu lantas mengungkap terjadinya tren pergeseran resiko akibat gaya hidup tak sehat. Menurutnya, dalam gaya hidup tradisional tumbuhnya penyakit lebih banyak disebabkan oleh terjadinya malnutrisi dan kebersihan sanitasi. Dalam gaya hidup modern yang ngetren belakangan ini, penyakit lebih banyak disebabkan obesitas, diabetes dan penumpukan kolesterol.
Johanes Casay Chandrawinata yang juga dikenal sebagai ahli penurun berat badan itu menambahkan pergeseran gaya hidup seperti di atas membuat 10 penyakit menjadi pembunuh utama di Indonesia, terutama warga perkotaan. Mau tahu?
Ia merinci ke-10 penyakit itu adalah stroke (19,4 persen), diabetes mellitus (9,3), hipertensi (7,5), TB (7,3), jantung iskesmik (6,5), tumor ganas (5,8), penyakit hati/lever (5,5), NEC (5,3), penyakit jantung lain (5,1),  dan penyakit saluran nafas bawah kronik (4,7).
Sedangkan 10 penyakit pembunuh utama masyarakat pedesaan, menurut dia ialah: strok (16,1 persen), TB (9,1), hipertensi (8,3), penyakit saluran nafas bawah kronik (7,1), tumor ganas (6,6), penyakit hati (6,0), penyakit jantung iskemik (5,6), NEC (5,4), penyakit jantung lain (4,7), diabetes mellitus (4,4). 

13 Juta Orang Idap Diabetes

Departemen Kesehatan mencatat sedikitnya ada 13 juta penduduk Indonesia mengidap Diabetes Mellitus. Lima persen di antaranya atau sekitar 650 ribu adalah anak-anak.
Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Gizi (Persagi), Arum Atmawikarta, diabetes terjadi karena pola hidup tidak sehat. Kurang konsumsi sayur dan buah, banyak merokok, dan jarang berolahraga.
“Kebiasaan merokok terus meningkat. Sekitar 34 persen penduduk usia 35 tahun ke atas mempunyai kebiasaan merokok,” kata Arum dikutip Antara.
Untuk mengubah pola hidup tidak sehat, pemerintah akan membuat masyarakat bisa lebih bergerak aktif dan berolahraga. “Pembangunan sarana olahraga di taman dan fasilitas umum merupakan salah satu implikasi dari program tersebut,” katanya. (hs)

Wednesday, February 9, 2011

Memahami Pengukuran Kadar Gula Darah

Pengujian kadar gula darah pada prinsipnya menerangkan berapa banyak kandungan kadar gula yang terdapat dalam darah yang menjadi bahan pengukuran dengan menggunakan berbagai metode yang masing-masing memiliki standard tersendiri. Ini penting untuk dipahami karena pada kenyataannya akan kita temui banyak cara digunakan untuk mengukur kadar gula darah seseorang sehingga kita harus tahu cara mana yang dipakai dan apa gambaran yang diberikan dari hasil yang didapat dari pengukuran tersebut.

WHO, badan kesehatan dunia yang berkewajiban bersama seluruh anggota di dalamnya untuk menetapkan sebuah standard internasional dalam bidang kesehatan, untuk permasalahan gangguan kadar gula darah ini telah menetapkan beberapa standard penting yang dapat dijadikan patokan umum.


Kenapa WHO begitu perhatiannya terhadap permasalahan gangguan kadar gula darah ini karena menurut hitung-hitungan ekonomi kesehatan, masalah gangguan kadar gula darah ini bisa menimbulkan dampak yang sangat besar bagi kesejahteraan manusia. Bukan hanya karena gangguan kadar gula darah itu sendiri tetapi lebih utama kepada gangguan kesehatan yang dapat menyertai gangguan kadar gula darah yang ada, baik yang muncul secara langsung artinya dalam waktu yang tidak terlalu lama sejak seseorang dikatakan memiliki gangguan kadar gula darah maupun yang baru muncul belasan atau puluhan tahun kemudian.

Aspek lainnya lagi yang mereka khawatirkan dari adanya gangguan kadar gula darah ini adalah keadaan ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan, asal tahu antisipasinya secara baik.
Membahas masalah ini, WHO telah banyak mengajak para pakar dalam masalah gangguan kadar gula darah dari seluruh bagian dunia. Ini penting karena gangguan kadar gula dalam darah ini dapat mengenai semua orang, semua umur dan semua golongan sehinggga penanganannya memerlukan pendekatan epidemiologis atau bahasa gampangnya pendekatan kemasyarakatan.

Walaupun langkah ini telah dilaksanakan akan tetapi dalam beberapa bagian tertentu dari para pakar yang bersepakat untuk merumuskan standard tersebut ada juga yang cenderung untuk mengeluarkan standard tersendiri dengan alasan bahwasanya kondisi yang berkembang untuk komunitas mereka sudah tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sebagai standard oleh WHO sebelumnya.

Hal ini dapat kita lihat pada kebijakan yang diambil oleh ADA (American Diabetes Association) di tahun 2003 dimana mereka mengadakan perubahan standard dan memicu WHO untuk menilai standard yang telah mereka keluarkan sebelumnya. Hal ini terjadi karena memang data ilmiah yang ada menunjukkan telah terjadi pergeseran batas kandungan aman kadar gula darah di masyarakat Amerika. Aman disini maksudnya tidak ada potensi munculnya gangguan kesehatan yang sebab utamanya karena gangguan kadar gula darah atau diduga erat berkaitan dengan hal tersebut.

Supaya juga tidak membingungkan, disini saya pakai istilah gangguan kadar gula darah agar pembaca mengetahui bahwa gangguan kadar gula darah tersebut bukan hanya diabetes. Ada kondisi dimana seseorang mengalami gangguan kadar gula dalam darahnya dan dimasukkan dalam kelompok IGT (Impaired Glocose Tolerance=Toleransi Glukosa Terganggu). Ada juga kelompok IFT (Impaired Fasting Glucose=Glukosa Puasa Terganggu). Ini kaitannya erat dengan penilaian gangguan kesehatan apa yang berpotensi muncul di kemudian hari dan juga penatalaksanaannya. Penatalaksanaan disini maksud saya bukan hanya pengobatannya, tetapi lebih mengutamakan rangkaian tindakan yang dapat mempertahankan kondisi sehat dari orang yang mengalami gangguan kadar gula darah secara optimal.
Apa saja sih yang menjadi ketetapan dari WHO untuk masalah gangguan kadar gula dalam darah ini?
Ada beberapa yang dapat kita jadikan pegangan. Indonesia sepengtahuan saya juga memakai patokan yang sama sehingga penatalaksanaan gangguan kadar gula dalam darah di tanah air juga memiliki pola yang tidak jauh berbeda.


Patokan tersebut adalah :
1. Kriteria diagnosis untuk gangguan kadar gula darah. Pada ketetapan terakhir yang dikeluarkan oleh WHO (Dalam petemuan tahun 2005) disepakati bahwa angkanya tidak berubah dari ketetapan sebelumnya yang dikeluarkan pada tahun 1999, yaitu:

KADAR GULA DALAM DARAH (KONDISI)
NORMAL
DIABETES
IGT
IFG
METODE PENGUKURAN
GULA DARAH PUASA
(FASTING GLUCOSE)
< 6.1 mmol/l
< 110 mg/dL
> 7.0 mmol/L
> 126 mg/dL
atau
< 7.0 mmol/L
< 126 mg/dL
dan
6.1 < X< 7.0 mmol/L
110 < X< 126 mg/dL
dan
GULA DARAH 2 JAM SETELAH MAKAN
(2-h GLUCOSE)
Tidak spesifik. Nilai yang sering dipakai
< 7.8 mmol/L
< 140 mg/dL
> 11.1 mmol/L
> 200 mg/dL
7.8 < X < 11.1 mol/L
140 < X < 200 mg/dL
< 7.8 mmol/L
< 140 mg/dL
(Jika diukur)

Penting juga untuk diingat ketika berbicara angka untuk memperhatikan satuan yang digunakan. Dalam tabulasi diatas WHO mengeluarkan standard dalam 2 satuan yang sering digunakan yaitu mmol/L dan mg/dL. Perhatikan bahwa terdapat penggunaan kata sambung “atau” dan “dan”. Penggunaan kata sambung ini penting untuk menandakan misalnya bahwa untuk menentukan diabetes dapat dengan menggunakan salah satu dari 2 metode pemeriksaan yang ada dan untuk yang lainnya seperti yang disebutkan dalam tabel.

2. Kadar gula darah normal (Normoglycaemia) dikatakan sebagai suatu kondisi dimana kadar glukosa darah yang ada mempunyi resiko kecil untuk dapat berkembang menjadi diabetes atau menyebabkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah.

3.IGT oleh WHO didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang mempunyai resiko tinggi untuk terjangkit diabetes walaupun ada kasus yang menunjukkan kadar gula darah dapat kembali ke keadaan normal. Seseorang yang kadar gula darahnya termasuk dalam kategori IGT juga mempunyai resiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah yang sering mengiringi penderita diabetes. Kondisi IGT ini menurut para ahli terjadi karena adanya kerusakan dari produksi hormon insulin dan terjadinya kekebalan jaringan otot terhadap insulin yang diproduksi.

4. Batas bawah untuk IFG tidak berubah untuk pengukuran gula darah puasa yaitu 6.1 mmol/L atau 110 mg/dL. IFG sendiri mempunyai kedudukan hampir sama dengan IGT. Bukan entitas penyakit akan tetapi sebuah kondisi dimana tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara optimal dan terdapatnya gangguan mekanisme penekanan pengeluaran gula dari hati ke dalam darah.

5. Metode pengukuran kadar gula standard menggunakan bahan plasma darah yang berasal dari pembuluh vena. Plasma darah adalah bagian cair dari darah. Intinya adalah darah yang sudah tidak mengandung bahan-bahan padat lagi seperti sel darah merah hematokrit dan yang lainnya.
Pada alat pengukur gula darah portabel yang banyak terdapat di pasaran, metode mendapatkan plasma dari darah dengan melakukan penyaringan darah yang diambil yang dilakukan oleh strip tempat menaruh sediaan darah yang diambil. Pengukuran kadar gula darah sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah darah diambil dari vena. Pengukuran darah vena dan kapiler pada saat puasa memberikan hasil yang identik pada saat puasa tetapi tidak untuk pengukuran 2 jam setelah makan dimana hasil dari darah kapiler menunjukkan nilai yang lebih tinggi.

6. Ada sebuah metode pemeriksaan kadar gula darah lainnya yang dapat membantu menentukan pengelompokan gangguan kadar gula darah yaitu OGTT (Oral Glucose Tolerance Test = Tes Toleransi Glukosa Oral ). Hal ini penting disebutkan karena :
Tes glukosa darah puasa saja mempunyai nilai kegagalan untuk mendeteksi diabetes yang telah diderita sebelumnya (Tetapi belum diketahui kepastiannya) sebesar 30%

OGTT merupakan metode pengukuran yang dapat mengidentifikasi kondidi IGT secara akurat
OGTT diperlukan untuk memastikan seseorang mengalami gangguan toleransi glukosa yang tidak terdeteksi (dicurigai) dan juga berarti mengeluarkan orang tersebut dari kecurigaan yang ada. Tes OGTT disarankan untuk dilakukan pada seseorang yang memiliki kadar gula puasa 6.1 – 6.9 mmol/L atau 110 – 125 mg/dL untuk menentukan kepastian status toleransi glukosanya.


7. Pemeriksaan HbA1c tidak disarankan sebagai pemeriksaan diagnosis untuk diabetes dan kondisi gangguankadar gula darah lainnya.
WHO juga menggunakan istilah Intermediate Hyperglycaemia untuk menggambarkan kadar gula dalam darah antara normal dan diabetes (IFG dan IGT) karena WHO bermaksud menghilangkan stigma diabetes terhadap orang yang tidak memenuhi kriteria untuk dikatakan memiliki kondisi diabetes dan juga menekankan bahwasanya kondisi Intermediate Glycaemia ini masih dapat kemabli ke kondisi normal.
WHO mendefinisikan diabetes sebagai kondisi dimana terdapat kenaikan kadar gula dalam darah yang berimplikasi menigkatnya faktor resiko terhadap penyakit yang didasari karena kerusakan pembuluh darah kecil dan besar serta berkurangnya kualitas hidup seseorang.
Dari definisi ini, kita dapat mengambil sebuah kesimpulan sederhana bahwa batasan yang dibuat WHO untuk menentukan seseorang diabetes atau tidak mengambil pertimbangan besar kecilnya kemungkinan muncul penyakit pembuluh darah dan jantung dari kondisi kadar gula darah seseorang.
Pada kondisi dimana seseorang memiliki kadar gula darah dibawah batas kadar gula darah diabetes maka orang tersebut aman dari kemungkinan faktor resiko yang dapat timbul senadainya kondisi dia berada di dalam wilayah batas diabetes. Proses ini berjalan dinamis. Diantara kondisi normal dan diabetes sendiri terdapat kondisi naiknya kadar gula darah tetapi belum termasuk diabetes yang merupakan kondisi peralihan. Dapat berkembang menjadi diabetes dapat juga tidak tergantung dari penatalaksanaan yang ada.

Penting untuk diingat juga adalah pengukuran kadar gula darah jangan hanya dilakukan 1 kali dan kemudian tidak ada mekanisme kontrol yang dilakukan. Selalu komunikasikan keadaan kita dengan penyedia layanan kesehatan yang biasa kita gunakan, dalam hal ini dapat berupa dokter keluarga kita atau instansi perawatan yang memang berkompeten untuk melakukan fungsi monitoring.

Dalam memakai alat pengukur kadar gula darah portabel juga harus diingat untuk melakukan kalibrasi secara teratur sesuai petunjuk pemakaian. Mekanisme kerja alat dipengaruhi oleh ketepatan kalibrasi yang dilakukan dan juga penggunaan strip yang sesuai dan berkualitas. Dalam kondisi dimana kita tidak yakin terhadap keabsahan hasil dari alat yang kita gunakan disarankan untuk melakukan pemeriksaan darah vena di instansi yang mampu melaksanakannya.

Mengurangi nasi lebih banyak manfaat kesehatannya

Nasi termasuk sumber karbohidrat yang paling enak dibanding ubi, jagung atau singkong. Makanya tidak heran jika orang Indonesia sangat tergantung dengan nasi. Tapi sebenarnya mengurangi makan nasi lebih banyak manfaatnya.
Jika rencana pemerintah membuat program ‘Sehari Tanpa Nasi’ atau ‘One Day No Rice’ menuai pro kontra, praktisi kesehatan justru melihat banyak manfaatnya buat kesehatan rakyat.

Tapi memang diakui tidak mudah mengubah pola pikir orang Indonesia yang sudah ratusan tahun sangat tergantung pada makan nasi. Sampai-sampai ada istilah ‘belum makan bila tak makan nasi’.

“Saya sangat mendukung bila ada kebijakan seperti itu. Yang kita butuhkan sebenarnya kan bukan nasi tapi karbohidrat. Nah, karbohidrat yang bagus justru ada di singkong, ubi, pisang, jagung, kentang, nasi merah, kacang hijau atau roti gandum. Karbohidrat dari sini malah manfaatnya lebih besar daripada nasi,” terang Dr Phaidon L Toruan, MM, dokter gizi dan pakar hidup sehat dari Jakarta Anti-aging & Executive Fitness Consultant, saat dihubungi detikHealth, Rabu (13/10/2010).

Apa keuntungannya mengurangi makan nasi?
Dr Phaidon menjelaskan salah satu manfaat mengganti kebiasaan makan nasi adalah menghindarkan dari penyakit diabetes tipe 2 (diabetes karena gaya hidup).
Asal tahu saja nasi memiliki kadar gula yang tinggi yang meningkatkan level glukosa dalam darah sehingga bisa memicu risiko terkena diabetes. Dan bagi penderita diabetes harus mengatur kadar gulanya, salah satunya dengan mengurangi makan nasi agar penyakitnya tak kumat.
Nasi putih termasuk karbohidrat sederhana yang mengandung kadar gula tinggi, ketika dicerna akan langsung menjadi energi dengan cepat dan meningkatkan kadar gula darah. Tapi karbohidrat sederhana tidak bisa menyimpan cadangan glikogen.
Sebaliknya jenis karbohidrat seperti ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum, nasi merah merupakan karbohidrat kompleks yang kadar gulanya rendah dan menahan kenyang lebih lama hingga 6 jam.
Karbohidrat kompleks ini bisa disimpan di liver dan otot sebagai glikogen (zat sebelum menjadi glukosa). Jika tubuh kekurangan energi, cadangan glikogen inilah yang akan dipecah menjadi glukosa sebagai sumber energi.
Karbohidrat kompleks mengandung lebih sedikit gula tapi lebih tinggi serat, sehingga justru memberi lebih banyak manfaat, baik bagi wanita, pria maupun anak-anak.

Menurut Dr Phaidon, manfaat karbohidrat kompleks rendah gula lebih bagus ketimbang nasi yaitu antara lain:
  • Bagi wanita

  1. Membuat kulit halus, cantik dan bercahaya
  2. Bebas toksin
  3. Awet muda
  4. Menghilangkan kerutan di wajah

  • Bagi pria

  1. Meningkatkan gairah dan libido
  2. Meningkatkan tenaga, stamina dan keperkasaan pria
  3. Lebih bugar dan lebih bersemangat

  • Anak-anak

  1. Meningkatkan kecerdasan
  2. Meningkatkan kekuatan
  3. Tidak mudah lelah dan sakit

“Kalau pemerintah mengimbau seperti itu, berarti pemerintah mau orang Indonesia jadi cantik, kulitnya halus, kuat dan pintar-pintar,” tambah Dr Phaidon, yang juga pengarang buku ‘Fat Loss Not Weight Loss’.
Dr Phaidon juga mengungkapkan bahwa orang Indonesia harus belajar mengubah anggapan ‘belum makan bila tak makan nasi’.
“Kebanyakan orang Indonesia lebih suka berada di comfort zone, lebih suka makanan enak ketimbang makanan sehat dan berkualitas. Jadi untuk bisa mengubah anggapan itu, harus ada keinginan terlebih dahulu,” jelas Dr Phaidon.
Untuk bisa mengubah anggapan tersebut, Dr Phaidon menegaskan harus ada keinginan. Adanya keinginan juga harus didukung dengan keyakinan, dengan demikian otak akan bereaksi dan mencari cara untuk dapat melakukan perubahan.
“Proses perubahan itu memang tidak nyaman, butuh sekitar 25-30 hari untuk penyesuaian. Penyesuaian yang dimaksudkan bukan tentang respons tubuh, tapi lebih pada selera. Kalau tubuh justru akan bereaksi dengan sangat baik ketika nasi diganti dengan karbohidrat lain yang kualitasnya lebih tinggi,” jelas Dr Phaidon lebih lanjut.
Jadi silakan pilih tetap makan nasi karena enak tapi kurang banyak manfaatnya atau mulai pelan-pelan beralih ke ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum, nasi merah yang memang kurang enak tapi lebih banyak manfaat kesehatannya.

Makanlah Kacang Almond Sebelum kena Diabetes

Penggemar almond kini bisa mendapatkan manfaat ganda dari jenis kacang-kacangan tersebut. Makan kacang almond bisa meningkatkan sensitivitas insulin pada pengidap pre-diabetes sehingga terjauh dari diabetes.
Pre-diabetes merupakan kondisi meningkatnya kadar gula darah di atas normal, namun belum terlalu tinggi untuk disebut diabetes. Karena dipicu oleh obesitas dan gaya hidup yang tidak sehat, kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes tipe-2.
Peningkatan kadar gula terjadi karena sensitivitas insulin berkurang, sehingga gula tidak banyak dimetabolisme menjadi energi. Akibatnya terjadi penumpukan gula di darah yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ vital seperti hati.
Ketika hati yang merupakan organ penting dalam sistem metabolisme sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, secara keseluruhan metabolisme akan terganggu. Peningkatan tidak hanya terjadi pada kadar gula, melainkan juga kolesterol dan asam urat.
Jika kolesterol khususnya kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) meningkat, risikonya adalah gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Dampak paling berbahaya adalah stroke dan serangan jantung.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli di University of Medicine and Dentistry di New Jersey mengungkap diet kacang almond bisa mengatasi gejala awal peningkatan kadar gula darah. Tingkat kesembuhannya cukup tinggi, berkisar antara 90-95 persen.
Penelitian yang baru-baru ini dimuat dalam Journal of the American College of Nutrition tersebut melibatkan 65 orang pasien pre-diabetes. Partisipan dibagi 2 kelompok, sebagian mendapat almond setiap hari dan sebagian lagi tidak.  Konsumsi almond juga menyebabkan kadar LDL berkurang cukup signifikan pada kondisi hiperkolesterolemia.

8 Tanda Diabetes yang Jarang Diketahui

Indikator diabetes atau kencing manis biasanya terlihat dari gejala yang berhubungan dengan kadar gula darah seperti banyak kencing, banyak minum dan banyak makan. Tapi ada lagi beberapa indikator diabetes yang cukup mengejutkan.

Banyak orang yang terkadang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami penyakit kencing manis atau diabetes mellitus, karena memang gejala diabetes terkadang tidak disadari. 

Berikut 8 indikator diabetes yang tidak disadari dan mengejutkan:

1. Ukuran payudara yang besar
Menurut penelitian yang telah diterbitkan pada Canadian Medical Association Journal, perempuan dengan ukuran bra D atau lebih pada usia 20 tahun, 5 kali lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2 (karena gaya hidup). Hal ini karena ukuran payudara adalah faktor yang signifikan dari indeks massa tubuh (BMI).

2. Warna alis
Bila sebagian rambut di tubuh Anda sudah mulai beruban tetapi warna alis tetap gelap, maka Anda harus segera memeriksa kadar glukosa darah. Hal ini karena diabetes dapat menghambat proses rambut alis yang mulai memutih.

3. Bulan kelahiran
Penelitian baru yang telah dipublikasikan dalam American Diabetes Association, menunjukkan bahwa bulan kelahiran memainkan peran dalam perkembangan diabetes tipe 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir di musim semi lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 1. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi peneliti menduga hal ini karena diet ibu atau paparan radiasi matahari.

4. Gangguan pendengaran
Sebaiknya Anda jangan mengabaikan gangguan pada indera pendengaran, karena gangguan pendengaran sekarang telah dikaitkan dengan komplikasi diabetes. Orang dengan diabetes 2 kali lebih mungkin mengalami gangguan pendengaran.

5. Kaki pendek
Studi di Johns Hopkins University menemukan bahwa laki-laki dengan kaki pendek lebih cenderung mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan laki-laki berkaki panjang. Ini tidak berarti bahwa tinggi berdampak pada risiko diabetes, tapi rasio panjang kaki. Temuan ini mengisyaratkan sesuatu yang lebih dalam antara risiko diabetes dan perkembangan janin.

6. Kerusakan gigi
Menurut Harvard Schools of Public Health and Dental Medicine, orang yang memiliki penyakit periodontal atau kehilangan gigi akan meningkatkan risiko untuk diabetes. Studi tersebut menemukan bahwa orang yang kehilangan gigi meningkatkan risiko diabetes untuk kedua jenis kelamin sebesar 14-29 persen, sedangkan penyakit periodontal dianggap sebagai komplikasi diabetes.

7. Rambut rontok
Penderita diabetes dengan aterosklerosis mungkin juga mengalami rambut rontok atau rambut menipis. Hal ini terjadi karena ada penebalan dinding pembuluh darah arteri yang sempit ke seluruh tubuh, termasuk kulit. Pembuluh darah sempit berarti oksigen kurang, yang menyebabkan gejala seperti kehilangan rambut dan kulit mengkilap dan menebal. Rambut rontok tidak hanya terbatas pada satu area tertentu dari tubuh.

8. Paparan pestisida
Berdasarkan Agricultural Health Study, petani yang sering terpapar pestisida dapat meningkatkan risiko diabetes, mengingat paparan jangka panjang pestisida dan herbisida telah ditemukan dapat meningkatkan risiko diabetes.

Sumber: Merry Wahyuningsih – detikHealth.com

10 kebiasaan kecil yang menjadi pemicu diabetes

TUBUH kita bagaikan sebuah celengan. Apa yang kita makan saat ini akan lambat laun ditimbun sebagai tabungan dalam tubuh yang hasilnya bisa kita rasakan sedikit demi sedikit, dalam jangka waktu yang relatif lama. Kita pun tak pernah menyangka, jika makanan yang kita minum, makanan yang kita makan, bahkan kebiasaan kita akan menjadi pemicu timbulnya sumber penyakit. 




Berikut ini 10 kebiasaan kecil yang menjadi pemicu diabetes :

1.Teh manis 
Segelas the manis mengandung 250-300 kalori. Padahal kebutuhan kalori perempuan dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari. Inilah yang menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes. 

Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari. 

2. Makanan yang digoreng 
Gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan. 

Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah. 

3. Suka ngemil 
Sepotong atau lebih biscuit untuk mengganti porsi makan bukanlah keputusan yang bijak. Jangan kira dengan mengganti porsi bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Sebabm makanan pengganti seperti biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan  itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu,  gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah. 

Pengganti: Buah potong segar. 

4. Kurang tidur. 
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik. 

Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari. 

5. Malas beraktivitas fisik 
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara 
Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya. 

Solusi: Bersepeda ke kantor. 

6. Sering stres 
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir 
besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon 
epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi 
untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan. 

Solusi: Anda perlu berbicara dengan si pembuat masalah atau boleh juga curhat kepada teman. 

7. Kecanduan rokok 
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga. 

Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi. 

8. Menggunakan pil kontrasepsi 
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan 
progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik. 

Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5 
tahun. 

9. Takut kulit jadi hitam 
Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan 
kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. 
  
Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum "berjemur" di bawah sinar 
matahari pagi selama 10-15 menit. 

10. Keranjingan soda 
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses' Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak. 

Pengganti: Jus dingin tanpa gula. (OL-08) 

Sumber : Prevention 

Obat Herbal Untuk Diabetes

Paket Penyembuhan Diabetes dengan Produk Synergy Worldwide


Rp. 1.383.000,-  Mau?Diskon 30%? Hubungi kami

Apa itu Diabetes?
Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis adalah suatu penyekit dimana kadar gula dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Insulin berperan dalam proses penyerapan glukosa ke dalam sel tubuh. Glukosa dalam sel tubuh diubah menjadi energi atau ditimbun sebagai cadangan. Cadangan ini digunakan bila tubuh kekurangan energi.
Bagaimana gejala Diabetes Melitus?
  1. Sering kencing.
  2. Sering merasa haus.
  3. Sering merasa lapar.
  4. Sering kesemutan.
  5. Sering merasa gatal.
  6. Pandangan mata kabur.
  7. Cepat lelah dan mengantuk.
  8. Berat badan turun drastis.
  9. Adanya gangguan seksual.
  10. Hasil pemeriksaan gula darah: * sewaktu>200 mg/dl, * puasa>126 mg/dl
Mekanismenya?
Makanan diubah menjadi glukosa di lambung
  1. Glukosa masuk ke dalam peredaran darah
  2. Pankreas menghasilkan sedikit insulin atau tidak sama sekali
  3. Insulin yang sedikit atau tidak sama sekali memasuki peredaran darah
  4. Glukosa menumpuk di peredaran darah.
Bagaimana terapi untuk penderita Diabetes Melitus?
  1. Pengaturan pola makan dengan pembatasan kalori, terlebih pada penderita dengan overweight.
  2. Olah raga secara teratur dapat membantu penggunaan insulin secara lebih baik oleh sel tubuh.
  3. Berhenti merokok karena nikotin dapat berpengaruh buruk pada penyerapan glukosa oleh sel tubuh.
  4. Menghindari stress.
  5. Minum obat secara teratur dari dokter/herbal.
  6. Melakukan terapi refleksi.
  7. Monitoring kadar gula darah secara teratur.
Sumber : http://agusantoso.wordpress.com/2009/01/07/apa-itu-diabetes-melitus/
———————————————————————–

Paket Produk Untuk DIABETES :

Liquid Chlorophyll

Klorofil merupakan molekul kimia yang terdapat pada tumbuhan yang aktivitas utamanya adalah membantu reaksi fotosintesis.Bagi tumbuhan, klorofil diibaratkan seperti darah dalam tubuh manusia. Struktur kimia klorofil pun serupa dengan haemo (sel darah merah). Perbedaan hanya pada inti atom pusat. Klorofil inti atom pusatnya magnesium (Mg), sedangkan haemo inti atom pusatnya adalah besi (Fe).
Liquid Chlorophyll diekstrak dari daun alfalfa (Medicago Sativa) yang disebut “Bapak” dari semua tumbuhan yang mengandung lebih dari 60 nutrisi. Liquid Chlorophyll dengan rasa mint yang segar, dapat membantu meningkatkan daya tahan dan membersihkan tubuh dari zat-zat berbahaya.

Noni Supreme

Noni (Morinda citrofolia) adalah produk alami untuk kesehatan yang luar biasa. Selama berabad-abad, penduduk di kepulauan Pasifik menggunakan noni sebagai minuman tradisional penambah tenaga.
Dikemas secara khusus agar khasiatnya terjaga, Noni Supreme berfungsi untuk memperbaiki kondisi tubuh serta meningkatkan stamina, kekebalan dan penyerapan nutrisi. Noni Supreme memiliki kemampuan untuk menetralisir radikal bebas. Tidak seperti produk noni lain, Noni Supreme mengandung unsur polisakarida yang tinggi. Polisakarida merupakan senyawa berkhasiat yang telah dikenal dalam dunia kedokteran dan ilmu pengetahuan sebagai senyawa yang mudah diserap oleh tubuh. Oleh karenanya akan membantu memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan mengurangi bahaya radikal bebas.

Colostrum

Colostrum merupakan substansi supernutrisi yang disekresikan oleh kelenjar susu sapi (bovine). Sekresi terjadi pada 24-48 jam pertama setelah sapi melahirkan. Colostrum mengandung 5 jenis immunoglobulin (antibodi) dan lactiferin yang dapat bertindak sebagai antivirus, antibakteri dan berperan dalam proses pengikatan protein dengan zat besi. Peran colostrum tak ubahnya antibiotika serba bisa. Bedanya, ia berasal dari alam. Sejumlah dokter di dunia menyampaikan pengakuan kalau jasa colostrum memang sungguh luar biasa. Belum ada zat pengganti lain yang sekuat dan selengkap yang bisa colostrum berikan ketika usia kita kian merangkak tua. Bagi tubuh orang dewasa, colostrum tak ubahnya imunisasi alami. Imunisasi yang tak ada duanya karena paling lengkap kemampuan perlindungannya. Satu-satunya zat spesial untuk melindungi tubuh dari beraneka ragam penyakit infeksi.

Tuesday, February 8, 2011

Cegah Diabetes dengan Pare

Siapa yang tak kenal pare? Orang sering menghindari sayur satu ini karena rasanya pahit. Meskipun pahit, pare ternyata banyak memberi manfaat untuk kesehatan tubuh. Dengan sedikit trik, pare tetap enak dimakan dan bisa mencegah beragam penyakit.

Sayuran yang satu ini merupakan tanaman rambat dengan buah berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing. Kulitnya yang berlekuk-lekuk menjadi ciri khasnya. Jenisnya juga beragam, ada pare kecil, pare bangkok dan pare putih.

Ciri khas sayuran berwarna hijau ini adalah rasanya yang pahit. Ternyata rasa pahit sayuran ini justru memberi banyak manfaat bagi kesehatan. Beragam penyakit bisa dicegah dengan makan sayuran yang bernama Latin Momordica Charabtia ini.

Seperti yang dilanisr times of india, ada beberapa manfaat yang dimiliki oleh tanaman yang berasal dari kawasan Asia Tropis ini.

Diabetes
Pare mengandung senyawa insulin atau tanaman hipoglikemik yang sangat efektif dalam menjaga naiknya kadar gula dalam darah. Sebab, tanaman ini dikenal dapat meningkatkan intoleransi glukosa pada orang yang terkena serangan dari diabetes millitus atau kencing manis.

Kolera
Pare yang dibuat jus dengan  bawang merah dan air jeruk nipis bermanfaat dalam mengobati penyakit kolera pada tahap awal.

Kekebalan Tubuh
Jangan takut dengan rasa pahit  sayuran satu ini. Sebab, pahit yang terdapat pada rasanya berkhasiat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Daya tahan tubuh meningkat dengan makan pare secara teratur.

Menggempur Lemak
Minum dua gelas jus pare yang dicampur susu atau buttermilk, tiga kali sehari bisa menggempur lemak tubuh. Karena itu sangat baik dikonsumsi oleh mereka yang sedang berdiet.

Penyakit Kulit
Jika pare dimakan secara teratur tiap hari, berbagai jenis penyakit  kulit bisa dicehak. Teratur . Seperti, psoriasis dan infeksi jamur (kurap atau kudis).

Detox
Jus pare bisa menjadi minuman yang menyehatkan. Karena pare bisa membantu proses detoksifikasi (pembuangan zat-zat beracun) dalam tubuh. Hasilnya tubuh lebih bugar dan sehat.

Pare bisa dimakan secara teratur, untuk lauk bisa ditumis atau dijadikan lalap rebus bersama sayuran lain dan sambal, Untuk menghindari rasa pahitnya, setelah dipotong-potong, remas-remas pare dengan sedikit garam dan gula hingga layu. Peras, bilas bersih lalu masak sesuai selera.

Sumber : http://food.detik.com/read/2011/02/04/105849/1559952/900/pare-efektif-cegah-diabetes

Anda Dapat Warisan : Diabetes

Kalau berangan angan dengan warisan, yang terbayang adalah hak milik tanah, rumah, deposito, mobil dan sebagainya.  Itulah warisan yang bersifat dunia yang diwariskan orang tua kepada anaknya.  Warisan dunia ini sering mendatangkan cekcok antar anggota keluarga.  Kemudian warisan juga diberikan sesuai dengan agama dan suku si pemberi warisan.

Namun anda tidak bisa menolak, bila ternyata selain 6 Ha sawit yang diwariskan kepada anda, anda juga mendapatkan warisan penyakit penyakit tertentu yang terkait dengan gen dari orang tua anda.  Misalnya Diabetes.

Diabetes hanya contoh kecil.  Namun warisan berupa diabetes ini jamak dimana mana.  Terutama di Asia, diabetes diyakini akan segera menjadi pembunuh nomor satu. Dan seringkali diebetes ini adalah berupa warisan. walau ada juga yang karena kebiasaan.

Saya punya keponakan lucu.  Sejak lahir sudah montok sekali.  Perempuan.  Kelihatan sehat dan menggemaskan. Pada usia 8 bulan mengalami mencret mencret parah.

Dari dokter anak yang menangani kewalahan, mencret mencretnya tak sembuh sembuh.  Agak mendingan beberapa jam, kambuh lagi.  Dari Rantauprapat, sampai dilarikan ke Medan karena mencet mencret tersebut sudah tidak masuk akal.

Masuk di sebuah rumah sakit paling beken di Medan. 4 hari perawatan tidak memperlihatkan kemajuan apa-apa. Akhirnya dokter melakukan uji darah.  Ditemukan kadar gula sampai 400 an… Ini pantas karena semua antibiotik yang diberikan tak mempan menangani mencret mencret.

Namun diabtes pada bayi ini sudah sangat parah, luka luka pada usus tidak membaik. Setelah diabetes terdeteksi 2 hari kemudian si kecil mati.

Yah… mati pada usia 8 bulan karena diabetes.

———–

Warisan penyakit dari orang tua ini tak bisa ditolak seperti warisan dunia yang menjadi rebutan.  Anda adakah kombinasi gen dari orang tua anda. Warisan biologis ini kemungkinan anda wariskan ke anak anda lagi.

Bila orang tua anda laki-laki atau perempuan, atau keduanya mengidap diabetes, lalu anda melihat ke anda sendiri yang cenderung kegemukan.  Belajarlah dari mereka.  Diabetes tidak mematikan kok, asal pengidapnya tahu dan sadar bahwa dia memilki warisan tersebut.

Yang membuat warisan ini menjadi pembunuh adalah kebanyakan ketidak tahuan.  Kegemukan bisa ditutupi dengan alasan, ’saya bertulang besar’ dan lain sebagainya. Memang ada diabetes yang tidak bawaan.  Tapi sebagai reaksi tubuh dengan melemahnya pankreas memproduksi insulin yang menjadi penyeimbang kadar gula di dalam darah. Bisa jadi karena kebiasaan tak sehat.  Tapi yang pasti tidak ada virus atau kuman penyakit yang menyebabkan diabetes.

Kalau anda sudah menjadi bapak atau ibu, dan anda merasa cukup berisiko. Pikirkanlah kembali apa yang ingin anda wariskan kepada anak anda.  Ibu yang sedang hamil, jangan sampai mendapatkan HIV dari suaminya yang sering jajan.  Atau si ibu sendiri yang tak puas dengan kejantangan ayah, test drive dengan sembarang orang yang ternyata mengidap HIV.  Anda sudah menuliskan HIV tersebut di wasiat ahli waris biologis anda.

Mungkin ini bisa menyentakkan sedikit tentang warisan.  Jangan pikirkan yang enak enaknya saja.

Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/02/08/anda-dapat-warisan-diabetes/

 
Design by Toko Herbal Online | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | belt buckles